Kontraindikasi dan Peringatan Glibenclamide
Kontraindikasi glibenclamide adalah kondisi ketoasidosis, diabetes mellitus tipe 1, dan hipersensitivitas. Peringatan terkait risiko hipoglikemia diperlukan selama penggunaan glibenclamide.[1,3,4,10]
Kontraindikasi
Glibenclamide tidak boleh diberikan pada kasus:
- Hipersensitivitas terhadap glibenclamide atau komponen preparatnya
- Ketoasidosis
- Porfiria
- Pasien yang mengonsumsi bosentan
- Gangguan ginjal dan hepar berat
Diabetes mellitus tipe 1[1,3,4,10]
Peringatan
Perlu diingat bahwa obat-obatan golongan sulfonilurea seperti glibenclamide dapat menyebabkan hipoglikemia. Pada pasien defisiensi defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD), glibenclamide dapat menyebabkan anemia hemolitik. Diperlukan pemantauan glukosa darah secara berkala selama mengonsumsi glibenclamide. Jika glukosa darah melebihi 297 mg/dL, pertimbangkan pemberian insulin.[1,3,4,10]
Efek Samping
Efek samping glibenclamide antara lain hipoglikemia, hiponatremia, mual, rasa penuh di epigastrium, heartburn, cholestatic jaundice, hepatitis, reaksi alergi pada kulit, leukopenia, agranulositosis, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik, dan anemia hemolitik.[1,3,4,10]
Cara Penggunaan
Glibenclamide diberikan secara per oral bersamaan dengan makanan, umumnya saat sarapan atau makan besar pertama dalam satu hari. Pemberian glibenclamide harus disertai dengan diet dan olahraga untuk mencapai target glukosa darah yang ditentukan.[1,3,4,10]
Efek Kardiovaskular
Peningkatan mortalitas kardiovaskular dilaporkan dengan beberapa sulfonilurea. Meski begitu, American Diabetes Association menganggap manfaat kontrol glikemik dari sulfonilurea lebih besar daripada risiko secara keseluruhan.[4]
Penggunaan Kombinasi Tetap
Ketika digunakan dalam kombinasi tetap dengan metformin, perhatikan untuk turut mempertimbangkan peringatan, tindakan pencegahan, dan kontraindikasi yang terkait dengan metformin.[4]
Kehilangan Kontrol Glukosa Darah
Risiko perburukan kontrol glikemik akan meningkat selama periode tertentu, seperti demam, trauma, infeksi, pembedahan.[4]
Penulisan pertama oleh: dr. Nathania S. Sutisna