Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Naltrexone annisa-meidina 2023-11-20T09:45:03+07:00 2023-11-20T09:45:03+07:00
Naltrexone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Naltrexone

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Indikasi naltrexone berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) adalah sebagai terapi pada ketergantungan alkohol dan opioid. Kombinasi naltrexone dan bupropion juga digunakan sebagai terapi obesitas. Naltrexone tidak memiliki efek yang bekerja cepat, sehingga tidak diberikan dalam kondisi overdosis.[1,9]

Berdasarkan rekomendasi American Psychological Association (APA), naltrexone dapat diberikan pada pasien dengan ketergantungan alkohol yang ingin mengurangi konsumsi alkohol, mencapai abstinentia, dan tidak merespon terhadap terapi nonfarmakologi. Naltrexone tidak diberikan pada pasien yang menggunakan opioid bersamaan dengan alkohol atau pasien yang mungkin akan membutuhkan opioid di masa depan.[15]

Dosis Oral

Dosis naltrexone oral pada gangguan penggunaan opioid dimulai dari dosis rendah 25 mg sekali sehari. Jika tidak ada gejala putus zat pada pasien, dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg sekali sehari. Naltrexone oral juga dapat diberikan dalam dosis alternatif:

  • 50 mg setiap hari biasa dan 100 mg pada hari Sabtu
  • 100 mg setiap 2 hari
  • 150 mg setiap 3 hari

Kekurangan dari dosis alternatif ini adalah peningkatan risiko kerusakan hati dan penurunan efektivitas obat dalam dosis interval panjang. Dosis pemeliharaan naltrexone adalah 350 mg setiap minggu.[6,9]

Dosis injeksi

Dosis intramuskular adalah 380 mg setiap 4 minggu. Dosis 380 mg ini setara dengan dosis oral 50 mg.[10]

Modifikasi Dosis

Naltrexone dimetabolisme di hati dan pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat atau gangguan fungsi ginjal berat, naltrexone sebaiknya digunakan secara hati-hati.[11]

Gangguan Fungsi Hati

Naltrexone dimetabolisme di hati. Pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat, jumlah naltrexone terakumulasi dalam tubuh meningkat hingga 5–10 kali lipat. Studi mengenai penggunaan naltrexone pada pasien dengan gangguan hati berat atau sirosis hepatis yang memadai belum cukup. Oleh karena itu, naltrexone sebaiknya digunakan secara hati-hati pada pasien ini.[2,9]

Gangguan Fungsi Ginjal

Gangguan fungsi ginjal tidak berpengaruh terhadap farmakokinetik dari naltrexone. Namun, pada gangguan ginjal berat, naltrexone sebaiknya tetap diberikan dengan hati-hati.[4,9]

Uji Naloxone

Untuk dapat menjalani terapi naltrexone, pasien disarankan melakukan uji naloxone terlebih dahulu. Pasien dengan ketergantungan opioid memerlukan periode detoksifikasi sebelum memulai naltrexone untuk mencegah gejala putus zat. Pasien harus terbebas dari opioid dalam jenis apapun selama 7–10 hari. Pasien dengan ketergantungan alkohol tidak membutuhkan uji naloxone dan bisa langsung mendapat terapi naltrexone.[1,11]

Naloxone adalah antagonis opioid yang bekerja dengan cepat sehingga dapat diberikan dalam kondisi overdosis. Uji naloxone dilakukan dengan cara menginjeksi 0,2 mg naloxone secara intravena dan mengamati pasien selama 30 detik untuk melihat adanya tanda gejala putus zat opioid. Jika tidak ada gejala, injeksi diulang dengan dosis 0,6 mg dan observasi selama 20 menit. Cara lain adalah dengan menginjeksikan naloxone subkutan dengan dosis 0,8 mg dan mengamati gejala putus zat selama 20 menit.[1,6]

Beberapa gejala putus zat meliputi mual muntah, berkeringat, disforia, dilatasi pupil, rinorea, piloereksi, nyeri sendi dan otot, serta ketidakstabilan tanda-tanda vital.  Pemberian naloxone ulangan tidak perlu dilakukan jika sudah terdapat gejala putus zat sejak injeksi pertama. Hasil dari uji ini adalah:

  • Adanya gejala putus zat menandakan tes positif dan pasien tidak disarankan untuk diberikan naltrexone
  • Apabila tidak ditemukan gejala putus zat, naltrexone dapat diberikan selama tidak ada kontraindikasi
  • Apabila hasil tes meragukan, ulangi dalam 24 jam[1,6]

Referensi

1. Singh; D, Saadabadi A. 2023. Naltrexone - StatPearls - NCBI Bookshelf. NCBI Bookshelf.. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534811/#!po=22.7273
2. Medscape. 2023. Vivitrol, ReVia (naltrexone) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape Reference. https://reference.medscape.com/drug/vivitrol-revia-naltrexone-343333
4. Pubchem. 2023. Naltrexone hydrochloride. PubChem Compound Summary for CID 5073. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5485201
6. Thornton P. 2023. Naltrexone. Drugs.com. https://www.drugs.com/naltrexone.html#uses
9. U.S. Food and Drug Administration. 2013. REVIA®, Naltrexone hydrochloride. U.S. Food and Drug Administration. 2013. p. 1–16. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/018932s017lbl.pdf
10. MIMS Indonesia. 2023. Naltrexone. MIMS Indonesia. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/naltrexone?mtype=generic
11. Sudakin D. 2016. Naltrexone: Not Just for Opioids Anymore. J Med Toxicol. 2016;12(1):71–5.

Formulasi Naltrexone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
    Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
  • Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
    Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
  • Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
    Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
  • Penyalahgunaan dan Overdosis Nitazene
    Penyalahgunaan dan Overdosis Nitazene
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Oktober 2022, 09:42
Alur rehabilitasi narkoba
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien yang menurut pacarnya dicurigai memakai narkoba. Tetapi sejauh ini belum pernah memorgoki pacarnya tersebut sedang memakai. Itu...
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2022, 10:24
Antinyeri untuk pasien opioid use disorder - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Irwan Supriyanto, Sp.KJ, Ph.DMohon bertanya dok. Untuk pasien dengan riwayat pernah mengalami opioid use disorder, apakah semua antinyeri golongan...
drg. Annisa Widiandini
Dibuat 27 Januari 2022, 16:36
Live Webinar Alomedika-Penggunaan Opioid dalam Kasus Klinis Neurologi. Sabtu-Minggu 29-30 Januari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penggunaan Opioid dalam Kasus Klinis Neurologi".Narasumber: dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, MARS -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.