Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Naltrexone annisa-meidina 2023-11-20T09:49:11+07:00 2023-11-20T09:49:11+07:00
Naltrexone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Naltrexone

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Kontraindikasi naltrexone adalah pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap naltrexone. Naltrexone tidak disarankan diberikan kepada pasien yang dinyatakan positif dalam uji naloxone karena berisiko mencetuskan gejala putus zat. Selain itu, Naltrexone perlu diberikan secara hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati atau mengonsumsi obat-obatan hepatotoksik.[9,10]

Kontraindikasi

Kontraindikasi naltrexone termasuk hipersensitivitas terhadap obat ini, penggunaan opioid yang masih aktif (termasuk sebagai antinyeri), gejala putus zat opioid akut, dan hasil positif dalam uji naloxone. Penggunaan opioid yang masih aktif dapat dikonfirmasi dengan hasil positif dalam tes urine untuk opioid. Selain itu, kombinasi naltrexone/bupropion dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat kejang.[10,13]

Peringatan

Penggunaan naltrexone akan menyebabkan penurunan toleransi terhadap opioid, sehingga pasien mungkin membutuhkan dosis lebih rendah untuk mencapai efek opioid seperti sebelumnya. Hal ini menyebabkan kerentanan terhadap intoksikasi opioid pada pasien yang kembali menggunakan zat tersebut. Pasien dan pihak keluarga perlu diberi peringatan terhadap hal ini untuk mencegah kegawatdaruratan.[1,9]

Naltrexone dapat menyebabkan gejala putus zat opioid. Tingkat keparahan gejala ini tergantung pada lamanya penggunaan opioid dan periode abstinensia. Umumnya, gejala putus zat yang parah terjadi ketika pasien memulai terapi naltrexone dengan cepat, terutama pada pasien yang ketergantungan opioid tanpa periode abstinensia yang cukup. Gejala putus zat dapat muncul dalam 5 menit hingga 48 jam dan mungkin memerlukan perawatan.[1,4,9]

Penggunaan naltrexone mungkin menyebabkan hepatotoksisitas. Peningkatan transaminase asimptomatik dan sementara umum terjadi ketika memulai naltrexone, namun apabila transaminase meningkat secara signifikan, klinisi perlu mencurigai penyebab lain, misalnya infeksi hati, penyakit hati kronis, atau kemungkinan menggunakan obat hepatotoksik. Penghentian opioid secara mendadak pada penggunaan jangka panjang juga berpotensi menyebabkan kerusakan hati.[2,9]

Dapat muncul reaksi alergi pada lokasi injeksi naltrexone intramuskular, dengan tanda berupa nyeri, kemerahan, gatal dan bengkak. Reaksi alergi tampak meningkat pada pasien yang mendapatkan injeksi naltrexone secara intravena atau subkutan secara tidak sengaja.[6,12]

Telah dilaporkan kejadian depresi hingga ide bunuh diri pada pasien yang menggunakan naltrexone. Sejauh ini belum ditemukan mekanisme pasti penyebab depresi tersebut. Pasien dan keluarga pasien perlu diberikan edukasi mengenai gejala depresi dan ide bunuh diri, serta melaporkan kepada tenaga medis apabila menemukan gejala tersebut.[2,9]

Referensi

1. Singh; D, Saadabadi A. 2023. Naltrexone - StatPearls - NCBI Bookshelf. NCBI Bookshelf.. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534811/#!po=22.7273
2. Medscape. 2023. Vivitrol, ReVia (naltrexone) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape Reference. https://reference.medscape.com/drug/vivitrol-revia-naltrexone-343333
4. Pubchem. 2023. Naltrexone hydrochloride. PubChem Compound Summary for CID 5073. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5485201
6. Thornton P. 2023. Naltrexone. Drugs.com. https://www.drugs.com/naltrexone.html#uses
9. U.S. Food and Drug Administration. 2013. REVIA®, Naltrexone hydrochloride. U.S. Food and Drug Administration. 2013. p. 1–16. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/018932s017lbl.pdf
10. MIMS Indonesia. 2023. Naltrexone. MIMS Indonesia. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/naltrexone?mtype=generic
12. SAMHSA. 2009. Chapter 5—Extended-Release Injectable Naltrexone. Treatment. Treatment Improvement Protocol (TIP) Series, editor. National Library of Medicine. Center for Substance Abuse Treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK64033/
13. Sherman MM, Ungureanu S, Rey JA. 2016. Naltrexone, Bupropion ER (Contrave). National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4771085/#

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Naltrexone

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
    Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
  • Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
    Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
  • Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
    Dosis Rendah Naltrexone untuk Terapi Nyeri Fibromialgia – Telaah Jurnal Alomedika
  • Penyalahgunaan dan Overdosis Nitazene
    Penyalahgunaan dan Overdosis Nitazene
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Oktober 2022, 09:42
Alur rehabilitasi narkoba
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien yang menurut pacarnya dicurigai memakai narkoba. Tetapi sejauh ini belum pernah memorgoki pacarnya tersebut sedang memakai. Itu...
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2022, 10:24
Antinyeri untuk pasien opioid use disorder - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Irwan Supriyanto, Sp.KJ, Ph.DMohon bertanya dok. Untuk pasien dengan riwayat pernah mengalami opioid use disorder, apakah semua antinyeri golongan...
drg. Annisa Widiandini
Dibuat 27 Januari 2022, 16:36
Live Webinar Alomedika-Penggunaan Opioid dalam Kasus Klinis Neurologi. Sabtu-Minggu 29-30 Januari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penggunaan Opioid dalam Kasus Klinis Neurologi".Narasumber: dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, MARS -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.