Pengawasan Klinis Thiabendazole
Pengawasan klinis khusus sebetulnya jarang diperlukan pada penggunaan thiabendazole, tetapi efek samping seperti hepatotoksisitas dan reaksi alergi berat harus diwaspadai. Selain itu, awasi juga gejala dan tanda klinis kecacingan yang dialami pasien, untuk menentukan apakah terapi lebih lanjut diperlukan atau tidak.[2,3]
Pemantauan Reaksi Alergi
Selama penggunaan thiabendazole, lakukan pengawasan terhadap reaksi hipersensitivitas. Ini mencakup adanya pruritus, ruam wajah, angioedema, dan anafilaksis.[2,3]
Pemantauan Hepatotoksisitas
Lakukan pula pemantauan terhadap kemungkinan adanya tanda dan gejala hepatotoksisitas akibat penggunaan thiabendazole. Pada kebanyakan kasus hepatotoksisitas, permulaan cedera hati terjadi dalam waktu 1-2 minggu setelah menyelesaikan terapi selama 1-5 hari. Tanda klinis dapat berupa ikterus dan peningkatan enzim hati.[2,3]
Risiko Toksisitas pada Populasi Khusus
Metabolit thiabendazole diketahui secara substansial diekskresikan melalui ginjal. Oleh karena itu, risiko toksisitas mungkin lebih besar pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Selain itu, populasi geriatri dengan terapi thiabendazole lebih mungkin mengalami penurunan fungsi ginjal akibat usia.[2,3]