Kontraindikasi dan Peringatan Cefuroxime
Kontraindikasi penggunaan cefuroxime adalah pada pasien dengan riwayat alergi terhadap obat ini. Peringatan perlu diberikan jika cefuroxime digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien usia reproduktif, dan ibu menyusui.
Kontraindikasi
Cefuroxime kontraindikasi pada pasien yang memiliki riwayat reaksi hipersensitivitas dengan sefalosporin. Selain itu, pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap penicillin juga diperlukan perhatian khusus karena ada kemiripan cara kerja antar kedua golongan obat tersebut yang memungkinkan terjadinya reaksi silang.[5,6]
Peringatan
Pada pasien dengan gangguan ginjal, dosis cefuroxime perlu disesuaikan berdasarkan klirens kreatinin. Pada pasien dengan klirens kreatinin 30 mL/menit atau lebih, tidak dibutuhkan penyesuaian dosis cefuroxime. Jika klirens kreatinin 10-29 mL/menit, maka sebaiknya cefuroxime diberikan menjadi 1 kali pemberian dalam 24 jam. Pada pasien dengan klirens kreatinin <10 mL/menit, maka pemberian cefuroxime sebaiknya dijadikan per 48 jam.
Untuk sediaan injeksi, penyesuaian dosis cefuroxime diperlukan pada pasien dengan klirens kreatinin 10-20 mL/menit dimana dosis awal diberikan 750-1000 mg, diikuti dengan pemberian 750 mg per 12 jam. Jika klirens kreatinin < 10 mL/menit, cefuroxime diberikan per 24 jam.
Pada pasien yang rutin menjalani hemodialisis, sebaiknya pemberian cefuroxime diberikan setelahnya agar obat tidak terbuang saat menjalani proses hemodialisis.[5,6]
Superinfeksi bakteri atau jamur dapat terjadi selama pengobatan. Selain itu, waspadai juga Clostridium difficile-associated diarrhea (CDAD).[6]