Kontraindikasi dan Peringatan Clarithromycin
Pemberian clarithromycin kontraindikasi pada pasien dengan reaksi hipersensitivitas terhadap penggunaan clarithromycin atau antibiotik golongan makrolida lain sebelumnya. Peringatan diperlukan karena telah terdapat laporan peningkatan mortalitas segala sebab pada pasien dengan penyakit jantung koroner yang mengonsumsi clarithromycin selama 2 minggu.[2,3,16]
Kontraindikasi
Clarithromycin dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap clarithromycin dan antibiotik makrolida lain, seperti erythromycin.[16]
Peringatan
FDA memberikan peringatan terkait penggunaan clarithromycin, terutama terkait risiko toksisitas kardiovaskular dan hepar.
Peningkatan Mortalitas
Perhatian diperlukan terkait adanya laporan peningkatan risiko mortalitas segala sebab selama pemantauan jangka panjang pasien dengan penyakit jantung koroner yang menerima clarithromycin selama 2 minggu dalam uji klinis acak terkontrol plasebo. Mekanisme yang menyebabkan masih belum diketahui.
Pertimbangkan risiko mortalitas segala sebab ketika menimbang risiko dan potensi manfaat pemberian clarithromycin pada semua pasien, terutama pasien dengan penyakit kardiovaskular. Bahkan ketika hanya akan menggunakan clarithromycin jangka pendek sesuai indikasi, pertimbangkan antibiotik lain pada pasien yang menderita penyakit jantung.[16]
Superinfeksi dan Kolitis Clostridium difficile
Terdapat kemungkinan terjadinya pertumbuhan berlebih dari bakteri atau jamur pada penggunaan clarithromycin jangka panjang. Selain itu, terapi antibiotik juga dapat menyebabkan diare dan kolitis terkait Clostridium difficile.[16]
Pemanjangan Interval QT
Penggunaan clarithromycin dikaitkan dengan pemanjangan interval QT dan aritmia jantung. Sebaiknya clarithromycin dihindari pada kasus riwayat aritmia jantung ventrikel, pasien yang mengonsumsi obat-obatan yang diketahui memperpanjang interval QT, kondisi proaritmia berkelanjutan (seperti hipokalemia atau hipomagnesemia) yang tidak terkoreksi, serta bradikardia yang signifikan secara klinis.[3,5,16]
Hepatotoksisitas
Hepatotoksisitas termasuk peningkatan enzim hati dan hepatitis hepatoseluler dan atau kolestatik dengan atau tanpa ikterus dilaporkan pada penggunaan clarithromycin. Gagal hati yang berpotensi fatal telah dilaporkan dan dikaitkan dengan penyakit serius yang mendasari dan atau pengobatan bersamaan dengan gejala berupa anoreksia, ikterus, urin berwarna gelap, pruritus, atau nyeri perut.[3,5,16]
Eksaserbasi Myasthenia Gravis
Eksaserbasi dan onset baru gejala sindrom myasthenia gravis dilaporkan pada pasien yang menerima terapi clarithromycin, sehingga harus berhati-hati.[3,5,16]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita