Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Clarithromycin
Penggunaan clarithromycin pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh FDA dan kategori B3 oleh TGA. Pada ibu menyusui, clarithromycin diketahui dikeluarkan ke ASI dalam konsentrasi kecil.[2,3,5,8]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan kategori FDA, clarithromycin pada kehamilan masuk kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[2,3,5]
Berdasarkan kategori TGA, clarithromycin dalam kehamilan masuk kategori B3. Obat-obatan telah dikonsumsi oleh hanya sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Studi pada hewan telah menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin, yang signifikansinya dianggap tidak pasti pada manusia.[8,16]
Dalam penelitian reproduksi pada hewan, pemberian clarithromycin oral pada tikus, kelinci, dan monyet yang hamil selama periode organogenesis menghasilkan malformasi pada tikus berupa anomali kardiovaskular dan sumbing pada dosis yang relevan secara klinis berdasarkan perbandingan luas permukaan tubuh. Selain itu, didapatkan penurunan kelangsungan hidup serta penurunan atau penambahan berat badan.[2,5]
Tidak terdapat studi memadai dan terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Sebuah studi kohort pada manusia menemukan peningkatan risiko keguguran ketika clarithromycin diberikan selama trimester pertama kehamilan.[2,16]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Clarithromycin dan metabolit aktif (14-hydroxyclarithromycin), dikeluarkan ke dalam ASI. Dalam satu penelitian, sampel serum dan ASI yang stabil dikumpulkan dari 12 wanita menyusui setelah 3 hari terapi clarithromycin 250 mg per oral sebanyak 2 kali sehari. Dari studi ini didapatkan kadar puncak ASI adalah 0,85 mg/L untuk clarithromycin dan 0,63 mg/L untuk 14-hydroxyclarithromycin.[2,5,16,17]
Karena kadar clarithromycin rendah dalam ASI, menyusui saat mengonsumsi clarithromycin secara umum dianggap aman. Meski demikian, tetap perlu dilakukan pemantauan kemungkinan efek pada bayi, seperti diare dan kandidiasis oral atau ruam popok).[16,17]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita