Indikasi dan Dosis Dicloxacillin
Indikasi dicloxacillin terutama untuk infeksi Staphylococcus yang menghasilkan penicillinase dan telah resisten terhadap benzilpenisilin. Dosis dicloxacillin dibedakan berdasarkan usia dan indikasinya, baik infeksi kulit, infeksi saluran napas atas, faringitis, bronkitis, dan pneumonia.[4,8]
Indikasi
Dicloxacillin diindikasikan untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram positif, terutama infeksi ringan hingga sedang yang disebabkan oleh Staphylococcus. Beberapa studi membuktikan bahwa dicloxacillin memiliki aktivitas antibakteri yang juga signifikan terhadap S.pneumonia, S.viridans, dan S.agalactiae.[1,6,8,9]
Dicloxacillin memiliki indikasi spesifik, yaitu:
- Infeksi kulit oleh Staphylococcus, selulitis, impetigo, dan karbunkel
- Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
- Faringitis
- Bronkitis
Pneumonia[6,8,9]
Penggunaan dicloxacillin juga dilaporkan menghasilkan efek antibakteri yang lebih baik terhadap methicillin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan infeksi Streptococcus. Akan tetapi, hal ini tidak ditemukan pada infeksi yang disebabkan oleh Haemophillus influenzae dan Moraxella catarrhalis.
Suatu studi retrospektif menunjukkan bahwa dicloxacillin memiliki efikasi yang baik sebagai terapi definitif untuk bakteremia Staphylococcus aureus yang resisten terhadap penicillin, dengan luaran mortalitas yang lebih rendah dibandingkan dengan cefuroxime.[1,6,8,9]
Dosis
Dosis pemberian dicloxacillin tergantung kondisi klinis infeksi dan usia pasien.[3,8]
Infeksi Kulit oleh Staphylococcus, Selulitis, Impetigo, dan Karbunkel
Dosis obat dicloxacillin yang diberikan untuk terapi infeksi kulit oleh Staphylococcus, selulitis, impetigo, dan karbunkel adalah:
- Dosis dewasa adalah 500 mg setiap 6 jam selama 7 hari; dapat dilanjutkan selama 3 hari lagi setelah resolusi dari fase inflamasi akut dengan tetap mempertimbangkan tingkat keparahan infeksi
- Dosis anak dengan berat badan <40 kg adalah 12,5-25 mg/kgBB per oral setiap 6 jam
- Dosis anak dengan berat badan >40 kg adalah 125-250 mg per oral selama 7 hari[3,5,8,12]
Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)
Dicloxacillin dapat diberikan pada kondisi infeksi saluran napas atas (ISPA), dengan dosis:
- Dosis dewasa adalah 250 mg setiap 6 jam selama 7 hari
- Dosis anak dengan berat badan <40 kg adalah 12,5 hingga 25 mg/kgBB per oral setiap 6 jam
- Dosis anak dengan berat badan >40 kg adalah 125 hingga 250 mg per oral selama 7 hari[13]
Faringitis
Dicloxacillin diberikan untuk kasus faringitis bakterial pada dewasa dengan dosis 250 mg setiap 6 jam selama 10 hari.[13]
Bronkitis
Dicloxacillin diberikan untuk kasus bronkitis pada dewasa dengan dosis 250-500 mg setiap 6 jam selama 10 hari.[13]
Pneumonia
Dosis dicloxacillin untuk terapi pneumonia adalah:
- Dosis dewasa, yaitu 500 mg setiap 6 jam, dengan masa pemberian hingga 21 hari[13]
- Dosis anak, yaitu 50-100 mg/kgBB/hari diberikan setiap 6 jam dengan dosis maksimum 500 mg/dosis[14]