Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Dicloxacillin general_alomedika 2023-10-09T14:36:24+07:00 2023-10-09T14:36:24+07:00
Dicloxacillin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Dicloxacillin

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Pengawasan klinis dicloxacillin terkait efek samping obat, seperti risiko Clostridium difficile-associated diarrhoea (CDAD). Dicloxacillin sebaiknya tidak diberikan pada riwayat hipersensitivitas terhadap komponen obat, dan diperhatikan penggunaannya pada konsumsi bersamaan dengan antikoagulan seperti warfarin, karena meningkatkan risiko perdarahan.[3,5]

Reaksi Anafilaksis

Untuk memantau efek samping fatal berupa anafilaksis, diperlukan pemantauan manifestasi klinis alergi seperti pruritus, ruam, angioedema, serta sesak yang timbul akibat penggunaan dicloxacillin. Kasus anafilaksis jarang terjadi pada penggunaan dicloxacillin dibandingkan golongan penicillin lainnya, tetapi tetap diperlukan pemantauan terutama pasien dengan riwayat alergi terhadap golongan penicillin, sefalosporin, dan imipenem.[3,20,21]

Clostridium difficile-associated diarrhoea 

Clostridium difficile-associated diarrhea (CDAD) ditandai dengan adanya diare sedang hingga berat, demam, mual, muntah, nyeri abdomen, dan dehidrasi. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis, peningkatan kadar kreatinin dalam darah, serta hipoalbuminemia. Pada CDAD juga diperlukan analisis feses untuk mendeteksi toksin pada feses menggunakan enzyme immunoassay.[15,19,22]

Pemeriksaan Penunjang

Efek samping dicloxacillin umumnya ringan dan tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Meski demikian, pada beberapa kasus mungkin diperlukan pemeriksaan berikut sesuai indikasi:

  • Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT), dilakukan bila ditemukan gejala klinis yang mengarah kepada hepatitis imbas obat dengan riwayat pemakaian dicloxacillin dalam periode lama dan berulang

  • Kadar ureum dan kreatinin, dilakukan bila terdapat manifestasi klinis yang mengarah kepada nefritis interstisial maupun renal tubular damage selama atau setelah penggunaan dicloxacillin
  • International normalized ratio (INR) dan prothrombin time (PT), dilakukan jika dicloxacillin digunakan bersamaan dengan warfarin, dari awal terapi hingga 2 minggu setelah penghentian dicloxacillin

  • Pemeriksaan CT scan abdomen, dilakukan bila terdapat kecurigaan ke arah kolitis ulseratif terkait Clostridium difficile

  • Pemeriksaan endoskopi pada saluran cerna bagian bawah, dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis kolitis pseudomembranosa terkait penggunaan antibiotik. Akan didapatkan gambaran edema, eritema, serta pseudomembran yaitu plak kekuningan yang menonjol yang dapat tersebar di seluruh mukosa kolon yang terkena[1,3,5,11,16,18,19,22,23]

Referensi

1. Eyler RF, Shvets K. Clinical Pharmacology of Antibiotics. CJASN. 2019;14:1080–1090 doi: https://doi.org/10.2215/CJN.08140718
3. MIMS. Drug Information: Dicloxacillin. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dicloxacillin?mtype=generic
5. Medscape. Drug and Diseases: Dicloxacillin. 2021. https://reference.medscape.com/drug/dicloxacillin-342477#0
15. Delfican D, Jurnalis YD, Bachtiar H, et al. Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Infeksi Clostridium Difficile pada Penderita Diare akibat Antibiotik. Sari Pediatri. 2014;15(6):408-14
16. Clarke CA, Patel AD. The Potential Effects of Dicloxacillin on Warfarin Management. J Pharm Technol. 2013;29:139-42
18. Delfican D, Jurnalis YD, Bachtiar H, et al. Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Infeksi Clostridium Difficile pada Penderita Diare akibat Antibiotik. Sari Pediatri. 2014;15(6):408-14
19. Mullish B, Williams HR. Clostridium difficile infection and antibiotic-associated diarrhoea. Clinical Medicine. 2018;18(3):237–41
20. Shenoy ES, Macy E, Rowe T, et al. Evaluation and Management of Penicillin Allergy A Review. JAMA. 2019;321(2):188-199. doi:10.1001/jama.2018.19283
21. Blumenthal K, Peter JG, Trubiano JA, et al. Antibiotic allergy. Lancet. 2019;93(10167):183–198. doi: 10.1016/S0140-6736(18)32218-9
22. Putri DI. Infeksi Clostridium Difficile Pada Diare yang Diinduksi Penggunaan Antibiotika. Majority. 2019;4(7):39-44
23. Pottegard A, Henriksen DP, Madsen KG, et al. Change in International Normalized Ratio Among Patients Treated With Dicloxacillin and Vitamin K Antagonists. JAMA. 2015;314(3):296-7. doi: 10.1001/jama.2015.6669.

Kontraindikasi dan Peringatan Di...

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
  • Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif
    Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...
Anonymous
Dibalas 30 Oktober 2024, 15:13
Pemberian obat secukinumab atas indikasi ankylosing spondilitis, apa boleh dilanjutkan jika pasien sedang ISPA?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin bertanyaAda pasien 30 tahun dengan diagnosa Ankylosing Spondilitis, diberikan obat Secukinumab oleh Dokter yang menangani. Namun kondisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.