Formulasi Piperacillin
Formulasi piperacillin di Indonesia adalah kombinasi piperacillin dan tazobactam dalam bentuk serbuk untuk injeksi. Serbuk ini perlu dilarutkan terlebih dahulu sebelum diberikan melalui intravena.[4,5]
Bentuk Sediaan
Piperacillin hanya tersedia dalam bentuk serbuk untuk injeksi, baik untuk injeksi intravena bolus maupun infus kontinyu. Sediaan piperacillin yang ada di Indonesia bukan sediaan tunggal melainkan kombinasi dengan tazobactam. Kekuatan sediaan adalah 4 gram piperacillin dan 0,5 gram tazobactam.[5]
Cara Penggunaan
Sediaan piperacillin perlu dilarutkan sebelum diberikan secara intravena bolus maupun infus kontinyu. Sebelum dilarutkan, bentuk fisik sediaan serbuk dan pelarut perlu diperhatikan. Jika ditemukan partikel asing atau perubahan warna pada serbuk atau pelarut, sebaiknya obat tidak digunakan kembali.
Piperacillin dapat dilarutkan dengan cairan salin normal, cairan dextrose 5%, atau air steril untuk injeksi. Piperacillin tidak dapat dilarutkan dengan ringer laktat, larutan yang hanya mengandung natrium bikarbonat, atau larutan yang dapat mengubah pH.
Setelah dilarutkan, tetap perhatikan adanya partikel asing atau perubahan warna. Pemberian secara intravena dapat diberikan secara bolus maupun infus kontinyu. Pemberian secara bolus diberikan perlahan selama 3–5 menit untuk menghindari iritasi vena, sedangkan pemberian melalui infus dengan volume 50–100 mL dapat diberikan selama 30 menit.[4]
Cara Penyimpanan
Sebelum diencerkan, obat dapat disimpan di suhu ruang dengan suhu 20–25°C atau di dalam lemari es dengan suhu 2-8°C. Jika telah dilarutkan, obat harus diberikan sesegera mungkin.
Obat dapat disimpan dalam bentuk larutan selama 24 jam dalam suhu 20–25°C dan 48 jam dalam suhu 2–8°C.Obat tidak boleh dibekukan setelah dibuat menjadi larutan.[4]
Kombinasi dengan Obat Lain
Piperacillin dikombinasikan dengan tazobactam sebagai antibiotik beta laktamase dan digunakan pada kasus infeksi berat dan sepsis yang diakibatkan oleh bakteri yang rentan terhadap obat ini.[1,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani