Farmakologi Miconazole
Farmakologi miconazole sama seperti antifungal golongan azole lainnya, yaitu sebagai fungistatik dalam inhibisi sintesis komponen dinding sel. Miconazole dimetabolisme di hati dan dapat ditemukan pada feses dan urin. [2,9]
Farmakodinamik
Miconazole merupakan antifungal golongan azole. Berdasarkan jumlah atom hidrogen pada cincin kimia lima sisi azole, golongan ini terbagi menjadi dua, yaitu imidazole dengan dua atom hidrogen dan triazole dengan tiga atom hidrogen. Miconazole termasuk dalam imidazole bersama ketoconazole dan cotrimazole. [9]
Miconazole bekerja melalui inhibisi enzim sitokrom p450 14-α demethylase yang akan menghambat sintesis ergosterol dari lanosterol. Ergosterol merupakan komponen penting pada membran sel fungi, sehingga hambatan sintesisnya akan menurunkan permeabilitas dinding sel fungi yang selanjutnya menyebabkan kebocoran sel. [1-3,9]
Beberapa jenis fungi yang sensitif terhadap miconazole adalah:
- Kandida : Candida albicans, Candida parapsilosis, Candida tropicalis, Candida glabrata, Candida krusei
- Trichophyton : Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes
- Lainnya : Epidermophyton floccosum, Malassezia spp., Coccidioides, Cryptococcus, Paracoccidioides, Pseudeliescheria boydii [1-3,10]
Farmakokinetik
Miconazole dapat digunakan secara sistemik maupun topikal. Miconazole oral tidak diserap seluruhnya dan tidak banyak dipengaruhi oleh asupan makanan. Miconazole dimetabolisme di hati dan diekskresikan melalui feses dan urin. [3]
Absorpsi
Miconazole oral tidak diserap seluruhnya melalui traktus gastrointestinal. Konsentrasi puncak plasma sebesar 1 mcg/mL dicapai dalam 4 jam setelah konsumsi obat dengan dosis 1 gram. [2] Konsentrasi puncak saliva sebesar 15 mcg/mL dalam waktu 7 jam dan konsentrasi puncak plasma sebesar 0,4mcg/mL dicapai pada penggunaan miconazole buccal dengan dosis 50 mg. Adhesi buccal setelah penggunaan dosis tunggal miconazole 50 mg bertahan hingga 15 jam. [3]
Penggunaan miconazole intravena dengan dosis lebih dari 9 mg/kgBB akan menghasilkan konsentrasi puncak plasma sekitar 1 mcg/mL. Penggunaan miconazole nitrat topikal pada kulit dan intravagina, diabsorpsi minimal. Penggunaan miconazole nitrat 100 mg suppositoria menghasilkan sejumlah kecil miconazole pada feses dan urin, yaitu 0,85% dari total dosis. [2]
Distribusi
Miconazole didistribusikan ke seluruh tubuh dengan berikatan pada plasma. Miconazole tidak dapat menembus sawar darah otak, namun dapat menembus sendi yang terinfeksi dengan baik. Studi pada hewan menunjukkan miconazole dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam darah dan jaringan janin. [2]
Metabolisme
Miconazole yang terabsorpsi akan dimetabolisme di hati. Miconazole mengalami first pass effect, sehingga konsentrasi obat yang masuk ke peredaran darah akan berkurang karena metabolisme yang cepat di hati. Metabolisme miconazole tercapai melalui reaksi O-dealkylation dan oxidative N-dealkylation. [2]
Eliminasi
Sekitar 50% dari dosis oral diekskresikan tanpa perubahan melalui feses. 10-20% dari dosis oral dan intravena diekskresikan melalui urin dalam bentuk metabolit selama 6 hari. 40% dari bentuk aktif miconazole intravena ditemukan di feses, dan 16% ditemukan di urin. 14-22% dari dosis obat diekskresikan melalui ginjal dalam bentuk inaktif. [2]
Resistensi
Penelitian in vitro menemukan bahwa strain Candida yang mengalami penurunan sensitivitas terhadap salah satu obat golongan azole akan dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap obat golongan azole yang lain.
Resistensi dapat terjadi melalui berbagai mekanisme, seperti perubahan asam amino, perubahan regulasi enzim target, atau perubahan protein pompa efflux. Resistensi dapat terjadi akibat satu atau lebih dari mekanisme tersebut. Belum ada studi yang mempelajari breakpoint resistensi miconazole, dengan mengaitkan aktivitas in vitro dan efikasi klinis. [3]