Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Miconazole
Penggunaan miconazole pada kehamilan termasuk pada kategori C FDA dan kategori A TGA. Belum diketahui apakah miconazole disekresikan melalui ASI, sehingga penggunaan miconazole pada ibu menyusui harus dengan perhatian khusus.
Penggunaan pada Kehamilan
Miconazole dimasukkan dalam Kategori C oleh FDA. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. [3]
TGA memasukkan miconazole dalam Kategori A. Artinya, obat-obatan telah dikonsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa ada peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin. [8]
Sebuah penelitian dilakukan oleh Ashtarinezhad, et al terhadap penggunaan miconazole pada tikus hamil dan membandingkannya dengan kontrol. Miconazole dimasukkan ke badan tikus secara intraperitoneal pada kehamilan hari ke-9. Morfologi dan histologi janin diperiksa pada hari ke-15. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat intensitas regio lipid dan amid I pada jaringan otak janin tikus yang induknya menerima miconazole dibandingkan dengan kontrol. [17] Pilihan obat antifungal pada ibu hamil harus mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko.
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Sampai saat ini belum diketahui apakah miconazole disekresikan melalui ASI. Pemberian miconazole pada ibu menyusui harus dilakukan dengan perhatian khusus. Penggunaan miconazole topikal pada puting susu harus memiliki bahan dasar krim larut air dan gel, karena penggunaan salep dapat menyebabkan paparan mineral parafin pada bayi. [3,18]