Pengawasan Klinis Terbinafine
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pengguna terbinafine adalah monitor efek samping seperti reaksi hipersensitivitas maupun efek yang lebih jarang seperti sindrom Stevens-Johnson. Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal mungkin memerlukan pemeriksaan fungsi hati dan ginjal berkala.
Pengawasan perlu dilakukan untuk memantau gejala yang dapat dialami pasien, seperti mual persisten, anoreksia, lemas, mual, nyeri perut kanan atas, jaundice, maupun urine yang berwarna gelap. Bila gejala-gejala tersebut muncul, pasien perlu berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan fungsi hati.
Reaksi anafilaksis dan sindrom Stevens-Johnson perlu diwaspadai. Selain itu, masalah pada indera perasa juga mungkin terjadi pada pasien yang mengonsumsi terbinafine. Bila kondisi-kondisi ini terjadi, pengobatan terbinafine perlu dihentikan.[1,3,7]