Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Pyrazinamide general_alomedika 2023-08-04T14:11:05+07:00 2023-08-04T14:11:05+07:00
Pyrazinamide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Pyrazinamide

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Indikasi pyrazinamide adalah untuk terapi tuberkulosis. Dosis pyrazinamide yang biasa digunakan adalah 15-30 mg/kg/hari, diberikan secara kombinasi dengan obat antituberkulosis lain seperti rifampicin, isoniazid, dan ethambutol.[1,8,9]

Tuberkulosis

Sebagai terapi tuberkulosis, pyrazinamide merupakan obat lini pertama fase intensif yang diberikan bersama obat antituberkulosis lain, seperti rifampicin, isoniazid, dan ethambutol.

Dosis Dewasa

Pyrazinamide diberikan dengan dosis dewasa 15-30 mg/kg setiap hari dengan dosis maksimal 2 g/hari. Dosis alternatif yang bisa digunakan adalah 30-40 mg/kg diberikan intermiten 3 kali seminggu.[8-12]

Dosis Anak

Pada anak, pyrazinamide diberikan dengan dosis 30-40 mg/kg setiap hari. Terapi pyrazinamide, baik pada dewasa dan anak-anak, diberikan bersama dengan obat antituberkulosis lain selama 2 bulan fase intensif.[8-12]

Sediaan Kombinasi Dosis Tetap

Dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap (KDT), yakni 3 KDT untuk untuk anak-anak dan 4 KDT untuk dewasa, dosis pyrazinamide diberikan berdasarkan berat badan:

  • Berat badan 5-7 kg: 1 tablet 3 KDT
  • Berat badan 8-11 kg: 2 tablet 3 KDT
  • Berat badan 12-16 kg: 3 tablet 3 KDT
  • Berat badan 17-22 kg: 4 tablet 3 KDT
  • Berat badan 23-30 kg: 5 tablet 3 KDT
  • Berat badan 30-37 kg: 2 tablet 4 KDT
  • Berat badan 38-54 kg: 3 tablet 4 KDT
  • Berat badan ≥55 kg: 4 tablet 4 KDT

Terapi diberikan setiap hari selama 2 bulan fase intensif.[9,10]

Tipe Tuberkulosis yang Diterapi dengan Pyrazinamide

Dosis dan regimen pyrazinamide bersama dengan obat antituberkulosis lain tersebut dapat digunakan untuk pasien tuberkulosis dengan diabetes mellitus, tuberkulosis milier, serta tuberkulosis ekstraparu. Dosis dan regimen pyrazinamide tersebut juga dapat digunakan pada pasien ko-infeksi tuberkulosis dan HIV, dengan monitor efek samping hepatotoksik.[9,10]

Penyesuaian Terapi Akibat Gangguan Fungsi Hati

Pemeriksaan fungsi hati dilakukan sebelum memulai terapi. Pasien dengan pembawa virus hepatitis, riwayat hepatitis akut, serta konsumsi alkohol yang berlebihan, yang tidak terdapat bukti penyakit hati kronik dan pemeriksaan fungsi hati normal dapat diberikan terapi standar, namun perlu diantisipasi terjadinya reaksi hepatotoksik saat pengobatan.[3,9,10]

Pada pasien hepatitis akut atau klinis ikterik, terapi antituberkulosis termasuk pyrazinamide ditunda hingga pemulihan hepatitis akut. Pada penyakit hati kronik, pyrazinamide tidak diberikan dalam regimen terapi.

Pada kasus drug-induced liver injury (DILI), terapi antituberkulosis termasuk pyrazinamide dihentikan sampai fungsi hati kembali normal. Ini ditandai dengan kembalinya nilai serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) hingga kurang dari 2 kali batas atas nilai normal dan gejala klinis  menghilang. Jika tidak memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan fungsi hati, maka terapi dihentikan hingga 2 minggu setelah klinis ikterik dan nyeri perut menghilang.

Setelah DILI teratasi, dilakukan introduksi ulang (re-introduction) obat antituberkulosis secara berurutan satu persatu. Jika pada proses tersebut muncul peningkatan SGPT, maka obat terakhir yang menjalani introduksi ulang merupakan penyebab DILI dan harus dihentikan, sehingga regimen terapi dilanjutkan tanpa obat penyebab.[9,10]

Penyesuaian Dosis Akibat Gangguan Fungsi Ginjal

Ekskresi dan metabolit pyrazinamide terjadi di ginjal sehingga pada pasien dengan gagal ginjal kronik, penerima transplantasi ginjal, dan hemodialisis intermiten diperlukan penyesuaian dosis atau interval pemberian dosis.[9,10]

Gagal Ginjal

Penyesuaian dosis pyrazinamide pada pasien gagal ginjal kronik tergantung pada klirens kreatinin pasien:

  • Pada pasien gagal ginjal dengan klirens kreatinin di atas 30 ml/menit, pyrazinamide diberikan dengan dosis sesuai berat badan, yaitu 1,5 g/hari untuk berat badan < 50kg dan 2 g/hari untuk berat badan ≥50 kg.
  • Pada pasien gagal ginjal dengan klirens kreatinin 10-29 ml/menit, pyrazinamide diberikan dengan dosis 30-40 mg/kg setiap 48 jam.
  • Pada pasien gagal ginjal dengan klirens kreatinin <10 ml/menit, pyrazinamide diberikan dengan dosis 30-40 mg/kg 3 kali seminggu.[9,10]

Transplantasi Ginjal

Pada pasien penerima transplantasi ginjal, pyrazinamide diberikan dengan dosis sesuai berat badan, yaitu:

  • 1,5 g/hari untuk berat badan < 50 kg
  • 2 g/hari untuk berat badan ≥50 kg.[9,10]

Hemodialisis

Pada pasien dengan hemodialisis intermiten, pyrazinamide diberikan setelah hemodialisis dengan dosis 30-40 mg/kg 3 kali seminggu. Pada pasien dengan dialisis peritoneal, tidak diperlukan penyesuaian dosis pyrazinamide.[10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Catherine Ranatan

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 1046, Pyrazinamide. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pyrazinamide. Accessed June 5, 2023.
8. American Society of Health-System Pharmacists. Pyrazinamide. 2022. https://www.drugs.com/monograph/pyrazinamide.html
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatalaksana Tuberkulosis. 2020. https://tbindonesia.or.id/download/9840/?tmstv=1683884349
10. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. 2021. https://klikpdpi.com/bukupdpi/wp-content/uploads/2022/08/BUKU-GUIDELINE-TB-2021.pdf
11. Lamont EA, Baughn AD. Impact of the host environment on the antitubercular action of pyrazinamide. EBioMedicine. 2019 Nov;49:374-380. doi: 10.1016/j.ebiom.2019.10.014. Epub 2019 Oct 25. PMID: 31669220; PMCID: PMC6945238.
12. Hussain Z, Zhu J, Ma X. Metabolism and Hepatotoxicity of Pyrazinamide, an Antituberculosis Drug. Drug Metab Dispos. 2021 Aug;49(8):679-682. doi: 10.1124/dmd.121.000389. Epub 2021 Jun 1. PMID: 34074731; PMCID: PMC8407665.

Formulasi Pyrazinamide
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
Anonymous
Dibalas 13 Desember 2024, 20:18
Penggunaan Obat Antidiabetes dan Insulin pada penderita TB dengan DM
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pada penderita TB dengan DM, pengobatan diabetes lebih disarankan untuk menggunakan insulin dibandingkan OAD. Hal ini dikarenakan penggunaan OAD bersamaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.