Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Rifampicin general_alomedika 2023-08-04T10:22:04+07:00 2023-08-04T10:22:04+07:00
Rifampicin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Rifampicin

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Penggunaan rifampicin atau rifampin pada kehamilan dan ibu menyusui harus berdasarkan pertimbangan manfaat yang lebih tinggi daripada risiko terhadap janin/bayi. Rifampicin oleh FDA dan TGA dimasukkan dalam kategori C. Pada ibu menyusui, rifampicin dikeluarkan melalui ASI dengan kadar yang sangat rendah.[7,8]

Penggunaan pada Kehamilan

Food and Drug Administration (FDA) memasukkan rifampicin ke dalam kategori C. Hasil uji klinis pada hewan percobaan menunjukkan bahwa pemberian obat ini peroral, bersifat embriotoksik dan teratogenik, sehingga berakibat defek lahir. Pernah ada kasus yang dilaporkan mengenai malformasi fetus pada manusia, tetapi belum ada bukti ilmiah yang adekuat untuk mendukung kasus tersebut.[7,15]

Berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA), rifampicin juga masuk kategori C. Berdasar pada efek farmakologis obat, yang dapat memberikan efek buruk pada fetus manusia atau neonatus, namun tidak menyebabkan malformasi dan efek ini reversibel. TGA melaporkan adanya kasus perdarahan pada neonatus karena hipoprotrombinemia akibat ibunya menggunakan rifampicin selama masa kehamilan terakhir.[8]

Rifampicin diketahui melewati sawar plasenta dan beredar dalam darah umbilikal. Efek obat rifampicin terhadap janin tidak diketahui. Menimbang aspek manfaat melebihi risiko yang mungkin timbul, maka obat ini dapat diberikan kepada wanita hamil. Hal ini sesuai dengan rekomendasi CDC untuk mengobati ibu hamil yang menderita tuberkulosis paru aktif.[21]

Vitamin K hendaknya diberikan kepada ibu dan bayinya pada waktu lahir, apabila ibu mengonsumsi rifampicin selama beberapa minggu terakhir kehamilan. Bayi dari ibu yang diterapi dengan rifampicin juga harus diobservasi secara ketat akan risiko efek samping rifampicin.[3,4,15,22]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Studi melaporkan bahwa rifampicin dikeluarkan melalui ASI pada kadar yang sangat rendah, yaitu <20% dosis terapi pada bayi. Karenanya, WHO dan CDC menganjurkan wanita yang mendapat terapi lini pertama tuberkulosis paru, untuk tetap menyusui bayinya.[9,21]

Beberapa kasus studi melaporkan wanita hamil dan menyusui yang diterapi dengan rifampicin dapat memiliki bayi dengan efek samping berikut:

  • Peningkatan enzim hepar transien dalam serum darah bayi selama 1-2 tahun
  • Hiperaktivitas [11,21,23,24]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Drugs.com. Rifampicin. 2022. https://www.drugs.com/mtm/rifampin.html.
4. BPOM: Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rifampicin. 2022. http://pionas.pom.go.id/monografi/rifampisin
7. Drugs.com. Rifampicin Pregnancy and Breastfeeding Warnings. June 2022. https://www.drugs.com/pregnancy/rifampin.html.
8. TGA: Therapeutic Goods Administration Department of Health Australian Government. The Australian categorisation system for prescribing medicines in pregnancy. 2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#searchname.
9. The World Health Organization. Breastfeeding and Maternal Tuberculosis. 1998. http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/pdfs/breastfeeding_and_maternal_tb.pdf?ua=1.
11. Keskin, N. Yilmaz, S. Pregnancy and Tuberculosis: to Assess Tuberculosis Cases in Pregnancy in a Developing Region Retrospectively and Two Case Reports [Abstract]. Arch Gynecol Obstet, 2008. 278(5): p. 451-5.
15. Beloor Suresh A, Rosani A, Wadhwa R. Rifampin. 2022 Apr 13. StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 32491420.
21. CDC. Tuberculosis (TB): TB Treatment and Pregnancy. April 2016. https://www.cdc.gov/tb/topic/treatment/pregnancy.htm.
22. The World Health Organization. Essential Medicine and Health Products Information Portal: Rifampicin. 2022. http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Js5511e/3.3.html.
23. Peters, C. Nienhaus A. Case report--tuberculosis in a health care worker during pregnancy [in Germany]. Pneumologie, 2008. 62(11): p. 695-8.
24. Drobac PC, del Castillo H, et al., Treatment of multidrug-resistant tuberculosis during pregnancy: long-term follow-up of 6 children with intrauterine exposure to second-line agents. Clin Infect Dis, 2005. 40(11): p. 1689-92.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ri...

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Tuberkulosis Pada Ibu Menyusui
    Penatalaksanaan Tuberkulosis Pada Ibu Menyusui
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
    Diagnosis Lesi Kavitas pada Rontgen Toraks
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Melanita hardiyati
Dibalas 05 Maret 2025, 13:36
Tatalaksana Terbaru Pemberian OAT Pada Pasien TB
Oleh: dr.Melanita hardiyati
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya kepada senior dan teman sejawat. Apakah pemberian OAT TB kategori 1 fase intensif dan fase lanjutan dapat diminum secara digabung...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...
dr.rizka leonita fahmy
Dibalas 17 Februari 2025, 09:37
Konsultasi Hasil Foto Thorax pada Pasien dengan Keluhan Batuk Darah
Oleh: dr.rizka leonita fahmy
1 Balasan
selamat siang TS dokter, mohon untuk dibantu bacakan hasil foto thorax, keluhan pasien ada batuk darah sejak 1 bulan, tidak ada penurunan BB, dan tidak ada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.