Pengawasan Klinis Daclatasvir
Pengawasan klinis daclatasvir dilakukan untuk mengetahui efikasi dan keamanan obat, evaluasi interaksi antar obat, dan memastikan kepatuhan dalam berobat. Pengawasan pasca terapi mencakup pengawasan terhadap komplikasi hepar, seperti karsinoma hepatoseluler (hepatocellular carcinoma/HCC) atau varises esofagus.[2]
Pengawasan Inisiasi Terapi Daclatasvir
Sesuai guideline dari WHO, alcohol intake assessment diperlukan sebelum memulai terapi pada semua pasien dengan infeksi HCV dan direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi alkohol pada pasien dengan intake moderat-tinggi.[4,6] Selain itu, pemeriksaan koinfeksi dengan Hepatitis B dan HIV perlu dilakukan.[2–4,13] Dalam penentuan rentang terapi, pemeriksaan fibrosis dengan prosedur non invasif perlu dilakukan untuk mengetahui adanya sirosis hepatis.[4,6]
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk menentukan baseline sebelum memulai terapi.[6] Lalu dilakukan pada 4 minggu setelahnya.[2,4] Pada masa ini pula, akan diawasi adanya efek samping yang muncul. Jika dikombinasikan dengan ribavirin, pemeriksaan darah lengkap diulangi pada minggu 8 pengobatan untuk mengawasi penurunan hemoglobin.[2,4] Pemeriksaan darah lengkap diulangi pada minggu 12 atau saat berakhirnya terapi.[6]
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal dilakukan untuk menentukan baseline sebelum memulai terapi.[6] Lalu dilakukan pada 4 minggu setelahnya.[2,4] Pemeriksaan fungsi ginjal diulangi pada minggu 12 atau saat berakhirnya terapi.[6]
Pemeriksaan Fungsi Hati
Pemeriksaan fungsi dilakukan untuk menentukan baseline sebelum memulai terapi.[6] Lalu dilakukan pada 4 minggu setelahnya.[2,4] Pemeriksaan fungsi hati diulangi pada minggu 12 atau saat berakhirnya terapi.[6] Lakukan monitor berkala nilai INR pada pasien yang menerima warfarin untuk kemungkinan perubahan parameter fungsi hati selama pengobatan.[2–4,13]
Pemeriksaan Biomarker Hepatitis
Pemeriksaan RNA HCV direkomendasikan untuk dilakukan pasca terapi, yaitu pada minggu ke 12 atau 24. Hal ini untuk mengkonfirmasi eliminasi virus dan mencegah relaps. Jika tidak tersedia pemeriksaan RNA HCV, dapat dilakukan pemeriksaan HCV core antigen sebagai alternatif.[4]
Pengawasan Pasca Terapi Daclatasvir (Follow Up)
Pengawasan pasca terapi dibagi menjadi 2, yaitu gagal terapi dan berhasil (tercapainya SVR).
Pada pasien yang gagal terapi, awasi progresivitas penyakit melalui tes fungsi hati, pemeriksaan darah lengkap dan INR, dengan 1x pemeriksaan pada rentang 6-12 bulan. Pada pasien dengan fibrosis berat (Metavir F3 atau F4), dilakukan skrining untuk HCC dengan USG setiap 6 bulan.[2,4–6]
Pada pasien yang mencapai SVR, Periksa ulang alanine aminotransferase (ALT) dan RNA HCV pada 48 minggu pasca terapi.[4] Lakukan skrining untuk HCC dengan USG setiap 6 bulan pada pasien fibrosis berat (F3 atau F4), maupun pasien dengan sirosis.[2,4–6] Lakukan tes skrining Alfa Fetoprotein (AFP) untuk HCC pada setiap pasien sirosis hepatis. Lakukan skrining endoskopi untuk varises esofagus pada pasien sirosis dengan riwayat varises atau portal hypertensive gastropathy.[2,4,6]