Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Oseltamivir
Penggunaan oseltamivir pada kehamilan dan ibu menyusui menurut Food and Drugs Administration (FDA) termasuk kategori C, sedangkan menurut Therapeutic Goods Administration (TGA) termasuk kategori B1.
Oseltamivir diekskresikan ke dalam ASI dalam konsentrasi yang rendah sehingga dinilai tidak menimbulkan efek serius pada bayi yang menyusu.[2,3,10,18]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan kategori dari Food and Drug Administration (FDA), oseltamivir termasuk dalam kategori C, yang berarti dapat digunakan dengan berhati-hati apabila keuntungannya melebihi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Studi pada hewan menunjukkan adanya risiko abnormalitas skeletal minor pada janin. Belum ada penelitian yang adekuat mengenai keamanan dan efikasi oseltamivir pada wanita hamil.[2,10]
Berdasarkan kategori Therapeutic Goods Administration/TGA, penggunaan oseltamivir pada kehamilan termasuk dalam kategori B1. Kategori B1 berarti obat hanya diteliti pada sedikit wanita hamil tanpa terjadi peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain pada fetus.
Studi pada hewan tidak menunjukan adanya gangguan pada fetus. Studi pada hewan tidak dapat memprediksi respon pada manusia dan studi yang adekuat pada manusia sendiri belum ada. Influenza pada kehamilan dinilai berisiko menyebabkan aborsi dan penurunan berat badan lahir, sehingga apabila potensi manfaat yang ditimbulkan melebihi risikonya, oseltamivir dapat digunakan pada kehamilan.[3,14,19]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa oseltamivir dan metabolit aktifnya diekskresikan di air susu. Hanya ada sedikit data mengenai penelitian pada manusia. Pada manusia didapatkan bahwa oseltamivir dan metabolit aktifnya terdeteksi pada air susu ibu dalam jumlah minimal. Oseltamivir dapat digunakan pada ibu menyusui apabila potensi manfaat yang didapat oleh ibu melebihi potensi risiko paparan obat terhadap bayi.[2,3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja