Farmakologi Sotrovimab
Farmakologi sotrovimab adalah sebagai antibodi monoklonal rekombinan yang terikat pada epitop protein spike SARS-CoV-2 yang menghambat fusi membran sel dan virus.[1,8]
Farmakodinamik
Sotrovimab merupakan antibodi monoklonal rekombinan IgG1-kappa yang berikatan pada epitop pada domain receptor binding protein spike SARS-CoV-2 yang merupakan virus penyebab COVID-19. Proses tersebut menghambat masuknya virus ke sel tubuh manusia. Sotrovimab didesain untuk meningkatkan bioavailabilitas antibodi monoklonal di mukosa saluran napas dan meningkatkan waktu paruh.[2,3,5,8]
Farmakokinetik
Sotrovimab tidak menjalani studi Fase 1, dan uji klinis langsung dilakukan pada pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2. Oleh sebab itu, tidak ada studi absorpsi, distribusi, dan eliminasi yang telah dilakukan. Meski demikian, beberapa data farmakokinetik didapat dari uji klinis COMET-ICE.[1,3]
Absorpsi
Rerata konsentrasi puncak plasma dari 500 mg sotrovimab adalah 219 μg/ml setelah 1 jam diberikan secara infus. Rerata kadar serum pada hari ke-29 adalah 37,2 μg/ml.[3]
Distribusi
Rata-rata volume steady-state distribusi sotrovimab adalah 8,1 L.[5]
Metabolisme
Sotrovimab dimetabolisme oleh enzim proteolitik yang terdistribusi secara luas di seluruh tubuh dan tidak terbatas pada jaringan hepar.[5]
Eliminasi
Rata-rata klirens sistemik adalah 125 ml/hari. Sotrovimab diperkirakan memiliki waktu paruh terminal pada manusia sekitar 32 hari.[3,5]