Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Sotrovimab
Belum banyak yang diketahui mengenai penggunaan sotrovimab pada kehamilan dan menyusui. Sotrovimab belum masuk kategori kehamilan apapun, baik oleh FDA maupun TGA.
Meskipun antibodi monoklonal seperti sotrovimab masih belum diuji pada pasien hamil, kehamilan telah dimasukkan sebagai kriteria eligibilitas karena diketahui meningkatkan risiko progresi COVID-19 derajat berat menurut publikasi Emergency Use Authorization (EUA) FDA.[3,5,7]
Penggunaan Pada Kehamilan
FDA dan TGA belum memasukkan sotrovimab dalam kategori kehamilan apapun. Belum ada cukup data untuk mengevaluasi risiko terkait obat terhadap cacat lahir, abortus, atau efek samping lainnya pada ibu hamil dan janin. Sotrovimab hanya diberikan pada ibu hamil jika potensi manfaatnya lebih besar dibanding risikonya.
Karena sotrovimab merupakan imunoglobulin, sotrovimab berpotensi melewati sawar darah plasenta. Baik potensi manfaat maupun risiko transfer plasenta tersebut belum diketahui.[3,5]
Penggunaan Pada Ibu Menyusui
Sotrovimab adalah antibodi monoklonal yang ditujukan untuk pengobatan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Hingga kini, data terkait efikasi maupun keamanan sotrovimab pada ibu menyusui masih belum adekuat.
Sotrovimab diduga dapat dikeluarkan melalui ASI dalam konsentrasi yang rendah. Obat ini juga diduga dapat dihancurkan secara parsial dalam traktus gastrointestinal infant yang menyusu sehingga absorpsi pada infant diduga minimal. Meski demikian, hingga ada bukti ilmiah yang lebih pasti, penggunaan pada ibu menyusui perlu hati-hati.[7]