Efek Samping dan Interaksi Obat Afatinib
Efek samping afatinib yang paling sering terjadi adalah diare, stomatitis, mual, muntah, konstipasi, dan penurunan nafsu makan. Efek samping yang jarang terjadi adalah abnormalitas sel darah dan pankreatitis akut. Interaksi afatinib dengan obat lain meningkatkan atau menurunkan konsentrasi afatinib dalam plasma.
Efek Samping
Efek samping yang sering terjadi atau dilaporkan >20% adalah:
- Diare, stomatitis, mual, muntah, konstipasi, dan penurunan nafsu makan
- Peningkatan enzim hati SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase)
- Gangguan kulit, seperti ruam, akne, prutitus, kulit kering
- Insomnia, dehidrasi, fatigue, dan penurunan berat badan[3,7,10]
Efek samping yang jarang di antaranya:
- Abnormalitas sel darah, seperti limfopenia, neutropenia, neutrofilia
- Pankreatitis akut
- Peningkatan amilase darah, kreatin fosfokinase darah, dan bilirubin
- Hiperkeratosis, cystitis, keratitis[7,10]
Berdasarkan penelitian pada hewan, afatinib dapat menyebabkan gangguan fertilitas. Belum diketahui apakah efek ini bersifat reversibel atau tidak.[10]
Interaksi Obat
Interaksi obat afatinib dapat berupa peningkatan atau penurunan konsentrasi afatinib dalam plasma sebagai berikut:
- Obat golongan P-gp inhibitor seperti ritonavir, siklosporin A, ketokonazol, itrakonazol, eritromisin, verapamil, kuinidin, takrolimus, nelfinavir, saquinavir, dan amiodaron dapat meningkatkan konsentrasi afatinib dalam plasma
- Obat golongan P-gp inducer seperti rifampisin, karbamazepin, fenitoin, dan fenobarbital dapat menurunkan konsentrasi afatinib dalam plasma[4,7,10]