Farmakologi Afatinib
Farmakologi afatinib secara selektif dan ireversibel berikatan pada reseptor EGFR 1 (ErbB1; EGFR), 2 (ErbB2; HER2), 4 (ErbB4; HER4), mutasi delesi ekson 19, atau mutasi ekson 21. Hal ini menyebabkan terjadinya inhibisi pertumbuhan tumor dan angiogenesis sel tumor.[3]
Farmakodinamik
Afatinib merupakan agen yang efektif menghambat ErbB receptor signaling, sehingga menghambat pertumbuhan atau regresi tumor. ErbB signaling dipicu oleh mutasi EGFR, mutasi HER2, dan/atau overekspresi dari reseptor yang berkontribusi pada fenotipe malignansi dari tipe keganasan. Afatinib digunakan untuk terapi kanker paru jenis non-small cell lung cancer (NSCLC), dengan mutasi epidermal growth factor receptor (EGFR).[5]
Afatinib memiliki aktivitas anti-tumor pada reseptor HER2 dan overekspresi ErbB atau mutasi. Mutasi pada l858R atau delesi ekson 19 pada NSCLC juga sensitif terhadap afatinib. Afatinib yang dikonsumsi secara oral memiliki bioavailabilitas dalam bentuk derivat anilino-quinazolin.[3,5]
Farmakokinetik
Afatinib diabsorpsi di lambung setelah dikonsumsi peroral, kemudian didistribusikan dengan berikatan dengan plasma protein. Afatinib diekskresikan melalui feses dan urin.[3,10]
Absorbsi
Afatinib dikonsumsi secara oral dan diabsorpsi di lambung. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsentrasi plasma puncak yaitu 2−5 jam, dengan bioavailabilitas 92%. Dosis proporsional untuk mencapai konsentrasi maksimum yaitu 20−50 mg.[3,10]
Konsentrasi afatinib dalam plasma berkurang hingga 50% apabila diberikan bersama makanan tinggi lemak. Sementara itu, jika dikonsumsi 1 jam setelah makan maka konsentrasi afatinib dalam plasma berkurang hingga 26%. [3,10]
Distribusi
Distribusi afatinib berikatan dengan protein plasma sebanyak 95%. Afatinib terdistribusi dalam konsentrasi tinggi di dalam jaringan. Afatinib mencapai konsentrasi plasma secara stabil setelah dikonsumsi dalam waktu 8 hari. Pada pasien yang mengonsumsi afatinib lebih dari 6 bulan, terminal half-life yang dicapai yaitu 344 hari.[2,3,10]
Metabolisme
Afatinib dimetabolisme minimal. Afatinib yang bersirkulasi mayoritas dalam bentuk induk, hanya sedikit yang mengalami metabolisme. Afatinib berikatan dengan albumin kemudian diekskresikan dalam feses dan sedikit dalam urin. Sekresi bilier tidak merubah struktur afatinib.[1]
Eliminasi
Afatinib dieliminasi dengan efektif dalam waktu paruh 37 jam. Ekskresi afatinib utama melalui feses. Pada pemberian peroral afatinib dosis 15 mg, 85,4% diekskresikan melalui feses dan 4,3% melalui urin.[2,3,10]