Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Erlotinib
Penggunaan erlotinib pada kehamilan termasuk dalam kategori D oleh FDA. Selain itu, penggunaan erlotinib pada ibu menyusui juga tidak disarankan karena ekskresinya ke dalam ASI belum diketahui dengan pasti dan data mengenai dampaknya pada bayi juga masih terbatas.
Penggunaan Pada Kehamilan
Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Berdasarkan data percobaan pada hewan, erlotinib dapat membahayakan janin. Pada percobaan dengan kelinci, pemberian erlotinib di masa organogenesis mengakibatkan kematian janin dan abortus pada paparan 3 kali lipat dari dosis rekomendasi harian manusia (150 mg).[2,4]
Penggunaan Pada Ibu Menyusui
Saat ini data mengenai apakah erlotinib diekskresikan ke ASI serta efek erlotinib pada bayi yang disusui masih amat terbatas. Untuk menghindari potensi efek samping serius pada bayi, ibu disarankan untuk berhenti menyusui hingga 2 minggu pasca pemberian dosis terakhir erlotinib.[2]