Efek Samping dan Interaksi Obat Chlorambucil
Efek samping chlorambucil yang paling utama adalah depresi sumsum tulang. Hal ini disebabkan karena mekanisme kerja chlorambucil yang menekan proses replikasi DNA sel.
Efek samping fatal namun jarang yang perlu diperhatikan adalah pulmonary fibrosis. Interaksi obat dengan chlorambucil dapat meningkatkan efek perdarahan dan efek hepatotoksisitas.
Efek Samping
Efek samping chlorambucil yang umum terjadi selain depresi sumsum tulang adalah sebagai berikut.
Hematologi
Selain depresi sumsum tulang, efek samping dari chlorambucil adalah anemia, leukopenia, neutropenia, trombositopenia, atau pansitopenia. Meskipun depresi sumsum tulang terjadi, biasanya akan terjadi represi kembali jika chlorambucil dihentikan segera. Walaupun begitu, depresi sumsum tulang yang berkepanjangan setelah chlorambucil dihentikan pernah dilaporkan.[4,12]
Gastroenterohepatologi
Gangguan gastrointestinal dapat terjadi seperti mual, muntah, diare, ulkus pada gaster. Karena metabolisme chlorambucil di liver, maka dapat terjadi drug-induced hepatotoxicity.[13]
Sistem Saraf Pusat
Tremor, kebingungan, agitasi, ataksia, dan halusinasi pernah dilaporkan sebagai efek samping sistem saraf pusat namun jarang terjadi. Kejang fokal atau generalisata juga pernah dilaporkan terjadi pada anak yang mengonsumsi chlorambucil berkepanjangan dan pada orang yang mengalami overdosis.[6]
Dermatologi
Alergi seperti urtikaria dan edema angioneurotik pernah dilaporkan. Reaksi hipersensitivitas seperti sindrom Steven-Johnson, eritema multiforme, dan epidermolisis toksik juga pernah dilaporkan.[6]
Interaksi Obat
Interaksi obat chlorambucil dapat berupa peningkatan konsentrasi chlorambucil, penurunan konsentrasi chlorambucil, peningkatan resiko perdarahan, peningkatan efek hepatotoksisitas, atau penurunan efek obat yang berinteraksi dengan chlorambucil.
Peningkatan Konsentrasi Chlorambucil
Obat yang berinteraksi dengan meningkatkan konsentrasi chlorambucil adalah obat analog nukleosida purin seperti fludarabine, pentostatin and cladribine.[22]
Peningkatan Risiko Perdarahan
Penggunaan obat berikut bersamaan dengan chlorambucil akan menyebabkan interaksi obat berupa peningkatan resiko perdarahan :
- Antikoagulan: warfarin, dabigatran, alteplase, streptokinase
- Antiplatelet: cilostazol, clopidogrel
- Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS): celecoxib, aspirin[20]
Peningkatan Efek Hepatotoksisitas
Penggunaan chlorambucil bersamaan dengan golongan paracetamol, barbiturate seperti phenobarbital, ergotamine, alkaloid beladona, scopolamine, dapat menyebabkan efek hepatotoksisitas yang lebih tinggi.[20]
Penurunan Efektivitas Obat yang Berinteraksi dengan Chlorambucil
Pemberian vaksin hidup seperti vaksin influenza, vaksin mumps, vaksin measles, vaksin rubella, vaksin varicella, vaksin typhoid, vaksin yellow fever bersamaan dengan chlorambucil akan menurunkan efektivitas vaksin akibat respon antibodi terhadap vaksin yang tidak optimal.[7,20]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja