Indikasi dan Dosis Chlorambucil
Indikasi chlorambucil adalah untuk pengobatan leukemia limfositik kronis (LLK), limfoma Hodgkin, limfoma Non-Hodgkin, dan makroglobulinemia Waldenstorm. Pada pasien lanjut usia dan gangguan hepar, dosis yang diberikan sebaiknya dimulai dari dosis terendah.
Dosis awal chlorambucil juga perlu diturunkan apabila pasien menerima radioterapi atau obat myelosupresi atau terbukti terdapat depresi sumsum tulang.[8,13,14]
Leukemia Limfositik Kronis
Chlorambucil regimen kontinu diberikan untuk tata laksana leukemia limfositik kronis dalam dosis 0,1-0,2 mg/kgBB dosis tunggal per harinya. Chlorambucil juga dapat diberikan dalam bentuk regimen sebagai berikut:
- Diberikan setiap 2 minggu sekali dengan dosis awal 0,4 mg/kgBB, kemudian ditingkatkan dosisnya sebanyak 0,1 mg/kgBB tiap 2 minggu hingga terdapat respons terapi atau mielosupresi
- Diberikan setiap 1 minggu sekali dengan dosis awal 0,4 mg/kgBB, kemudian ditingkatkan dosisnya sebanyak 0,2 mg/kgBB tiap bulan hingga terdapat respons terapi atau mielosupresi[8]
Terapi dapat dilanjutkan hingga 3-12 bulan. Chlorambucil umumnya diberikan pada pasien yang didiagnosa dengan LLK pada pasien lanjut usia yang tidak dapat mentolerir pengobatan agresif. Chlorambucil juga direkomendasikan kepada pasien yang tidak mendapat terapi sebelumnya dan tidak dapat menerima dosis fludarabin yang tinggi.[14]
Limfoma Hodgkin
Dosis yang direkomendasikan untuk pasien limfoma Hodgkin dewasa adalah 0,1-0,2 mg/kgBB/hari selama 3-6 minggu. Dosis tidak melebihi 0,1 mg/kgBB/hari apabila ditemukan infiltrasi limfosit pada sumsum tulang.[8,15]
Limfoma Non-Hodgkin
Dosis yang direkomendasikan untuk pasien limfoma non-Hodgkin dewasa adalah 0,1-0,2 mg/kgBB/hari selama 3-6 minggu.
Makroglobulinemia Waldenstorm
Sejak tahun 2014, chlorambucil tidak lagi terapi utama pada pasien dengan makroglobulinemia Waldenstorm terkait rasio respons yang rendah dan lambat. Akan tetapi, chlorambucil masih dapat diberikan pada pasien lanjut usia, atau pada pasien yang tidak dapat diberikan imunokemoterapi, monoterapi rituximab, atau inhibitor bruton tyrosine kinase lainnya.[16,17,23]
Dosis yang direkomendasikan untuk usia dewasa adalah sebagai berikut :
- Secara kontinu: 0,1 mg/kgBB/hari
- Secara intermiten: 0,3 mg/kgBB/hari diberikan selama 7 hari tiap 6 minggu[8,18]
Dosis rumatan chlorambucil pada pasien dengan kondisi ini adalah 2-8 mg per hari.[4,5]
Dosis pada Populasi Khusus
Pada lanjut usia, dosis yang direkomendasikan adalah batas bawah pada rentang dosis yang dianjurkan pada usia dewasa.
Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar, konsumsi chlorambucil harus dimonitor dengan ketat mengingat sebagian besar chlorambucil di metabolisme di liver. Pengurangan dosis perlu dipertimbangkan. Namun, belum ada data yang memadai mengenai dosis rekomendasi pada pasien dengan gangguan fungsi liver.
Pada pasien dengan adanya kecenderungan hipoplasia sumsum tulang atau adanya infiltrasi limfosit, dosis tidak boleh melebihi 100 mcg/kg per hari.[6,19]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja