Kontraindikasi dan Peringatan Levodopa
Kontraindikasi levodopa adalah pasien yang mengonsumsi monoamine oxidase inhibitors (MAOI) secara bersamaan karena dapat menyebabkan krisis hipertensi. Peringatan penggunaan levodopa diperlukan pada pasien dengan glaukoma, melanoma, dan gangguan endokrin.[14]
Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut dari levodopa adalah pasien yang mengonsumsi monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti selegiline, secara bersamaan karena dapat menyebabkan krisis hipertensi. Oleh karena itu, perlu ada jeda 14 hari antara pemberian levodopa dan MAOI. Levodopa juga dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat neuropati karena dapat memperburuk gejala neurologis.
Efek dermatologis dari levodopa masih diperdebatkan, namun pemberian levodopa pada pasien riwayat melanoma maligna berpotensi mengaktivasi kembali melanoma tersebut. Beberapa kondisi lain yang dapat diperburuk dengan pemberian levodopa adalah gejala psikotik pada pasien dengan gangguan psikotik berat dan perdarahan gastrointestinal pada pasien riwayat ulkus peptikum.[2,5]
Peringatan
Peringatan diperlukan terkait efek mengantuk dan penurunan konsentrasi. Potensi toksisitas kardiologi dan neurologi juga perlu diwaspadai.[4,14]
Penurunan Konsentrasi
Levodopa dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan somnolen, sehingga disarankan untuk tidak berkendara atau mengoperasikan alat berat selama mengonsumsi levodopa. Meskipun kondisi pasien membaik dengan pemberian obat, hati-hati untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.[4,14]
Efek Penambahan Carbidopa
Tambahan carbidopa akan menurunkan efek perifer dari dekarboksilasi levodopa, misalnya gejala mual muntah dan neuropati perifer. Namun carbidopa tidak menurunkan efek samping sentral, misalnya diskinesia. Pada pasien dengan gangguan pergerakan seperti in, dosis obat perlu disesuaikan.[4,14]
Riwayat Gangguan Kardiologi
Pasien dengan riwayat gangguan irama jantung atau infark miokard lebih berisiko mengalami toksisitas kardiologi dan eksaserbasi gejala. Pemberian levodopa pada pasien ini sebaiknya dilakukan pada fasilitas kesehatan dengan pemantauan memadai.[4]
Pemberian pada Pasien yang Akan Menjalani Anestesi Umum
Sebelum pemberian obat anestesi umum, levodopa perlu dihentikan selama 6-24 jam karena dapat berinteraksi dan menurunkan efikasi dari anestesi.[4,14]
Sindroma Neuroleptik Maligna
Penurunan dosis atau penghentian levodopa berpotensi menyebabkan sindoma neuroleptik maligna, terutama pada pasien yang mendapatkan terapi antipsikotik. Beberapa tanda dan gejalanya adalah demam, rigiditas, gerakan involunter, gangguan status mental, dan disfungsi autonom.
Kondisi ini adalah suatu kegawatdaruratan. Penanganan yang diberikan adalah perawatan intensif, pemberian dopamine agonis dan benzodiazepine, serta terapi suportif.[4,14]
Glaukoma
Levodopa bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Gunakan secara hati-hati pada pasien dengan glaukoma sudut terbuka terkontrol. Lakukan pemantauan tekanan intraokular.[14]
Gangguan Endokrin
Levodopa bisa mempengaruhi kontrol glikemik dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Gunakan secara hati-hati pada pasien diabetes.[14]
Melanoma
Studi epidemiologi mengindikasikan bahwa pasien dengan sindrom parkinsonian memiliki risiko 2-6 kali lipat lebih tinggi terkena melanoma daripada populasi umum. Meski begitu, penyebab dari peningkatan risiko ini masih belum jelas.[14]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji