Pengawasan Klinis Levodopa
Pengawasan klinis levodopa diperlukan terkait risiko melanoma dan peningkatan tekanan intraokuler. Pemantauan efek samping ini utamanya dilakukan untuk mengevaluasi tolerabilitas pasien terhadap pengobatan dan untuk penyesuaian dosis. Efek samping signifikan lain yang perlu diwaspadai adalah penurunan konsentrasi, gangguan perilaku, gangguan kontrol impuls, dan overdosis.[2,4,5]
Fungsi Hepar
Dekarboksilasi levodopa terjadi di hati. Oleh karenanya, parameter fungsi hati juga perlu dipantau secara berkala.[2,4,5]
Tekanan Intraokular
Pada pasien dengan glaukoma sudut terbuka terkontrol, tekanan intraokular perlu dipantau. Pertimbangkan penghentian terapi jika peningkatan tekanan intraokular signifikan terjadi.[2,4,5]
Efek Samping Terapi
Levodopa dapat memperburuk gejala psikotik pada pasien yang menderita gangguan psikotik berat, misalnya schizophrenia. Levodopa juga dapat mengaktivasi kembali melanoma pada pasien dengan riwayat melanoma maligna. Lakukan pemantauan berkala untuk efek tersebut.
Pasien geriatri lebih sensitif terhadap levodopa, sehingga efek samping levodopa perlu diperhatikan pada populasi ini. Pasien geriatri mungkin memiliki komorbid lain yang dapat berinteraksi dengan levodopa. Sebagai contoh, efek samping hipotensi akibat pemberian levodopa mungkin menyebabkan dosis antihipertensi perlu disesuaikan.[2,4,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji