Efek Samping dan Interaksi Obat Cairan Salin Normal
Efek samping cairan salin normal atau NaCl 0,9% umumnya terjadi jika volume cairan yang diberikan kurang tepat untuk kondisi pasien. Dokter harus berhati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan gagal jantung kongestif. Interaksi obat yang dapat terjadi dengan cairan salin normal adalah interaksi dengan lithium.
Pemberian cairan salin normal yang berlebihan dapat memperparah kondisi pasien. Edema paru dapat terjadi akibat pemberian cairan salin normal yang tidak bijaksana pada pasien dengan gagal jantung kongestif dan dapat berakhir pada kematian. Pemberian cairan ditujukan untuk mengelola volume minimal untuk mempertahankan homeostasis.[4,7-9]
Efek Samping
Infus cairan salin normal yang berlebihan dapat menyebabkan hiperkloremia asidosis metabolik, penurunan perfusi renal, penurunan kecepatan filtrasi glomerulus, dan gangguan ginjal permanen. Hal ini disebabkan oleh ion klorida yang sangat meningkat di dalam darah. Hiperkloremia menyebabkan pergeseran intraseluler ion bikarbonat. Hal ini menurunkan jumlah ion bikarbonat yang tersedia untuk buffering.
Hipernatremia juga merupakan efek samping salin normal yang dapat diketahui dari gejala seperti rasa haus, produksi saliva dan lakrimasi yang berkurang, takikardia, demam, hipertensi, sakit kepala, pusing, gelisah, irritable, dan kelemahan.
Selain itu, efek samping cairan salin normal juga dapat terjadi akibat teknik pemberian. Efek ini meliputi respons demam, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan, dan ekstravasasi.[3,7-9,19,20]
Interaksi Obat
Interaksi salin normal dapat terjadi pada pemberian bersama lithium. Pemberian salin normal dosis besar akan menyebabkan peningkatan ekskresi lithium. Oleh karena itu, saline berpotensi digunakan pada kasus intoksikasi lithium.[7,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Immanuel Natanael Tarigan