Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Selegiline
Penggunaan selegiline pada kehamilan termasuk dalam kategori C oleh FDA. Oleh karena itu, selegiline sebaiknya tidak diberikan kepada wanita hamil kecuali jika potensi manfaat dinilai lebih tinggi dari risikonya. Penggunaan selegiline pada ibu menyusui juga tidak dianjurkan karena kemungkinan ekskresi obat ini ke dalam ASI belum bisa disingkirkan.[2,3,10,11]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dokter harus benar-benar mempertimbangkan manfaat dan risiko penggunaan obat golongan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) seperti selegiline pada kehamilan, terutama risiko krisis hipertensi pada kehamilan.[2,10]
Namun, berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, penggunaan selegiline pada kehamilan termasuk dalam kategori B2, yang berarti bahwa obat ini baru dikonsumsi oleh sedikit wanita hamil tanpa meningkatkan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain pada fetus. Studi pada hewan masih sangat terbatas tetapi data menunjukkan tidak ada bukti peningkatan kejadian fetal damage.
Efek selegiline pada kehamilan masih belum diketahui. Data keamanan selegiline belum cukup untuk menjustifikasi penggunaan obat ini pada wanita hamil. Oleh sebab itu, selegiline sebaiknya tidak diberikan kepada wanita hamil kecuali jika keuntungannya melebihi potensi risiko yang mungkin ditimbulkan.[3,11]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Ada tidaknya ekskresi selegiline ke dalam ASI dan dampaknya pada bayi yang disusui belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, ibu sebaiknya menghindari obat ini.[2,3]