Efek Samping dan Interaksi Obat Fludrocortisone
Fludrocortisone, atau disebut fludrokortison, memiliki banyak efek samping, terutama jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis tinggi seperti retensi natrium dan retensi air.
Penggunaan kortikosteroid ini dapat memperparah penyakit lain yang sudah ada sebelumnya karena efek imunosupresi, serta dapat berinteraksi dengan obat lain, baik meningkatkan atau menurunkan efek fludrocortisone maupun obat lain. Oleh karena itu, fludrocortisone harus digunakan secara tepat dan hati-hati.[1,8,11]
Efek Samping
Sebagian besar efek samping fludrocortisone disebabkan oleh aktivitas mineralokortikoid yang dimilikinya seperti retensi natrium dan air. Aktivitas glukokortikoid fludrocortisone biasanya tidak menyebabkan efek samping jika obat ini digunakan dalam dosis rendah yang telah direkomendasikan, namun aktivitas glukokortikoid fludrocortisone perlu diperhatikan jika obat digunakan dalam jangka panjang dan/atau bersamaan dengan kortison atau glukokortikoid lain.[8,11]
Efek Samping Mineralokortikoid
Efek mineralokortikoid, yakni retensi natrium dan air, yang dihasilkan fludrocortisone dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti :
- Kardiomegali
Gagal jantung kongestif
- Hipertensi
- Sindrom hipokalemia, seperti denyut jantung ireguler, kehilangan nafsu makan, keram atau nyeri otot, mual, kelemahan lengan dan kaki, muntah
- Edema perifer[1,8]
Efek Samping Glukokortikoid
Efek samping glukokortikoid berhubungan dengan penurunan fungsi imun pasien, yang dapat menyebabkan :
- Penyamaran gejala infeksi lain
- Peningkatan kerentanan pasien terhadap infeksi
- Beberapa penyakit seperti cacar air, herpes zoster, dan campak dapat menjadi lebih parah karena penggunaan fludrocortisone
- Peningkatan kadar gula darah yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan diabetes
- Glucocorticoid-induced osteoporosis
- Sindrom Cushing[13]
Efek Samping Lainnya
Selain efek samping yang berhubungan dengan sifat mineralokortikoid fludrocortisone, terdapat efek samping yang pernah ditemukan pada kortikosteroid lain, antara lain:
- Sistem muskuloskeletal: kelemahan otot, miopati, hilang massa otot, fraktur kompresi tulang belakang, aseptik nekrosis femur, fraktur patologis dan spontan tulang
- Sistem pencernaan: ulkus peptikum, pankreatitis, distensi abdomen, esofagitis ulseratif
- Kulit: gangguan penyembuhan luka, kulit tipis dan mudah rusak, memar, peteki, ekimosis, eritema wajah, peningkatan keringat, atrofi lemak subkutan, purpura, striae, hiperpigmentasi kulit dan kuku, hirsutisme, erupsi jerawat
- Sistem saraf: konvulsi, peningkatan tekanan intrakranial, vertigo, nyeri kepala, gangguan mental parah
- Sistem endokrin: menstruasi tidak teratur, supresi pertumbuhan anak, gangguan adrenokortikal dan pituitari sekunder, penurunan toleransi karbohidrat, glikosuria
- Sistem penglihatan: katarak posterior subkapsular, peningkatan tekanan intraokular, glaukoma, eksoptalmos
- Reaksi alergi: ruam kulit alergi, ruam makulopapular, urtikaria[11]
Interaksi Obat
Interaksi obat fludrocortisone dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Interaksi Obat Fludrocortisone
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan konsentrasi atau efek fludrocortisone | Amisulpride, Simetidin, Clarithromycin, Erithromycin, Ketoconazole |
Menurunkan konsentrasi atau efek fludrocortisone | Carbamazepine |
Meningkatkan konsentrasi atau efek obat lain | Squill |
Menurunkan konsentrasi atau efek obat lain | Aldesleukin, vaksin anthrax, axicabtagene ciloleucel, vaksin BCG, cisapride, dihidroergotamin, vaksin difteri, tetanus toksoid, vaksin pertusis, dronedarone, ergotamin, vaksin Haemophilus influenzae tipe B, vaksin hepatitis A, vaksin hepatitis B, vaksin HPV |
Sumber: dr. Alexandra, Alomedika, 2019.[1,11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri