Efek Samping dan Interaksi Obat Triamcinolone
Efek samping triamcinolone antara lain gatal, iritasi, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Interaksi obat dapat terjadi dengan obat antidiabetes dan antikolinergik
Efek Samping
Efek samping triamcinolone antara lain:
- Berpotensi fatal: anafilaksis
- Oftalmologi: katarak, gangguan penglihatan, peningkatan tekanan intraokular, endoftalmitis
- Gastrointestinal: dyspepsia, kerusakan gigi
- Metabolisme: peningkatan nafsu makan, retensi cairan, gangguan toleransi glukosa
- Neurologi: sakit kepala
- Muskuloskeletal: athralgia, sarkoma Kaposi, miopati
- Respirasi: epistaksis
- Psikiatri: insomnia, depresi[7,9]
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat mengurangi atau menambah efek triamcinolone ataupun obat lain. Hal ini dapat menurunkan efikasi pengobatan atau meningkatkan risiko efek samping
Mengurangi Efek Obat
Triamcinolone dapat mengantagonis efek agen antikolinesterase. Triamcinolone juga bisa menurunkan efek terapeutik sulfonilurea, seperti glibenclamide, dan insulin.
Triamcinolone dapat menurunkan efek antihipertensif dari obat hipertensi, termasuk diuretik. Obat ini juga bisa menurunkan konsentrasi serum isoniazid.[7]
Meningkatkan Risiko Efek Samping
Triamcinolone dapat meningkatkan tekanan intraokular lebih jauh lagi jika digunakan dengan obat antikolinergik, seperti atropin.
Triamcinolone dapat meningkatkan efek hiperglikemik dari ceritinib. Obat ini juga meningkatkan aktivitas triamcinolone dan siklosporin jika digunakan bersama.
Peningkatan efek toksisitas dengan digitalis dan peningkatan efek ketoconazole.
Risiko pemanjangan interval QT akan meningkat jika digunakan bersama obat antiaritmia kelas Ia, seperti disopyramide, quinidine, dan procainamide. Efek yang sama juga timbul pada penggunaan bersama dengan obat antiaritmia kelas II, seperti amiodarone dan sotalol.
Penggunaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid dapat meningkatkan risiko perdarahan dan ulserasi gastrointestinal. Sementara itu, penggunaan bersama dengan amphotericin B dapat meningkatkan risiko terjadinya hipokalemia.[7]