Farmakologi Ticagrelor
Farmakologi ticagrelor adalah sebagai obat antiplatelet yang digunakan untuk tata laksana pada pasien dengan sindrom koroner akut. Ticagrelor merupakan derivat siklopentil triazolopirimidin, golongan nontienopiridin. Ticagrelor bekerja sebagai antagonis reseptor P2Y12 yang menghambat pembentukan trombosis dan mengurangi risiko infark miokard dan stroke iskemik. Ticagrelor memiliki indeks terapeutik yang luas, sehingga pemberian dosis tunggal dapat ditoleransi.[1,2]
Farmakodinamik
Ticagrelor dan metabolitnya bekerja secara selektif dengan berikatan pada reseptor platelet P2Y12 ADP (adenosin trifosfat) untuk mencegah sinyal transduksi aktivasi platelet. Reseptor P2Y12 berikatan dengan protein Gαi2 dan protein Gi yang menghambat adenilat siklase. Proses penghambatan aktivasi protein ini menyebabkan tidak terjadinya hemostasis dan agregasi platelet.[1,2,7]
Berbeda dengan golongan tienopiridin, seperti clopidogrel dan prasugrel, ticagrelor berikatan secara reversibel dengan reseptor platelet. Ticagrelor dan metabolit aktifnya bersifat ekuipoten.[1,2]
Farmakokinetik
Ticagrelor diabsorpsi secara cepat melalui saluran cerna. Kadar puncak plasma terjadi pada 1,5-3 jam. Ticagrelor dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 dan CYP3A5. Ticagrelor dan metabolit aktifnya memberikan efek antiplatelet.[2]
Absorpsi
Ticagrelor diabsorpsi secara cepat melalui saluran cerna, dengan bioavailabilitas mencapai 36%. Kadar puncak plasma dicapai dalam waktu 1,5-3 jam, dengan waktu paruh sekitar 12 jam. Efek antiplatelet berkurang 48 jam setelah obat terakhir dikonsumsi. Konsumsi ticagrelor disertai makanan tinggi lemak tidak mempengaruhi efikasi.[1,2,8,9]
Distribusi
Ticagrelor dan metabolit aktifnya berikatan dengan protein plasma (>99%) pada saat distribusi. Waktu paruh ticagrelor adalah 7 jam, sementara waktu paruh metabolit aktif adalah 9 jam.[2,8]
Metabolisme
Ticagrelor dimetabolisme oleh enzim sitokrom p-450 CYP3A4 menjadi metabolit aktif untuk membentuk aktivitas antiplatelet. Kemudian, obat dimetabolisme oleh enzim CYP3A5 untuk membentuk struktur yang lebih kecil sebanyak 30-40%.
Ticagrelor dan metabolitnya merupakan substrat P-gp lemah. Konsentrasi ticagrelor dalam plasma dan metabolitnya meningkat sesuai dengan jumlah dosis yang dikonsumsi.[2,8,9]
Eliminasi
Dosis ticagrelor radiolabelled ditemukan 57,8% di feses dan 26,5% di urine. Kurang dari 1% obat ditemukan dalam bentuk yang belum dimetabolisme.[2]