Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Amiodarone general_alomedika 2023-08-24T13:29:50+07:00 2023-08-24T13:29:50+07:00
Amiodarone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Amiodarone

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Kontraindikasi amiodarone adalah pada pasien dengan syok kardiogenik, sick sinus syndrome, AV blok derajat dua atau tiga, serta bradikardia yang menyebabkan sinkop. Peringatan amiodarone yang tertera dalam black box warning FDA berupa risiko toksisitas bermakna, termasuk pada jantung dan paru.[3,5,6]

Kontraindikasi

Beberapa kontraindikasi dari penggunaan amiodarone, antara lain:

  • Syok kardiogenik
  • Sick sinus syndrome, AV blok derajat dua atau tiga, bradikardia yang menyebabkan sinkop tanpa adanya pacemaker

  • Hipersensitivitas terhadap obat atau salah satu komponennya

Selain itu, kontraindikasi pada amiodarone yang diberikan secara injeksi bolus, antara lain hipotensi, gagal jantung, dan kardiomiopati. Laktasi dan penggunaan obat-obat yang menyebabkan pemanjangan interval QT atau Torsades de Pointes juga merupakan kontraindikasi dari amiodarone.[3,5,6]

Peringatan

FDA telah memberikan black box warning untuk menggunakan amiodarone hanya pada kasus aritmia yang mengancam jiwa. Hal ini karena penggunaannya disertai dengan risiko toksisitas yang substansial bahkan mengancam jiwa. Agen alternatif perlu digunakan terlebih dahulu.

Amiodarone telah dikaitkan dengan toksisitas yang mengancam jiwa, termasuk pada paru, hati, dan jantung. Penggunaan amiodarone harus dilakukan di bawah pengawasan rumah sakit atau spesialis.[3,5,6]

Indikasi Hanya pada Aritmia Mengancam Jiwa

Penggunaan terapi amiodarone hanya diindikasikan pada kasus aritmia yang mengancam jiwa karena tingginya risiko toksisitasnya yang dapat berpotensi fatal termasuk kematian mendadak.

Toksisitas Pulmonal

Penggunaan amiodarone dapat menyebabkan sindrom klinis berupa batuk dan dispnea progresif disertai gejala fungsional lainnya. Gambaran radiografi, gallium-scan, serta data patologis konsisten dengan toksisitas paru.

Toksisitas paru sekunder akibat amiodarone dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung, seperti yang ditunjukkan oleh pneumonitis hipersensitivitas atau pneumonitis interstitial. Tingkat toksisitas paru yang dilaporkan sebesar 17% dan berakibat fatal pada sekitar 10% kasus.

Pemeriksaan fisik, rontgen dada dasar, dan tes fungsi paru direkomendasikan untuk dilakukan saat terapi amiodarone dimulai dan secara berkala setiap 3-6 bulan atau jika muncul tanda dan atau gejala.[3,6]

Cedera Hepar

Terapi amiodarone memerlukan perhatian khusus terkait kemungkinan peningkatan kadar enzim hepar asimtomatik dan cedera hepar yang mengancam jiwa. Dalam pemeriksaan histologi, akan ditemukan menyerupai hepatitis alkoholik atau sirosis.

Sebelum memulai terapi amiodarone, direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan transaminase hati sebagai baseline dan pemeriksaan secara periodik. Apabila kadar transaminase melebihi 3 kali normal atau 2 kali lipat pada pasien dengan baseline tinggi, maka segera hentikan atau kurangi dosis amiodarone dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dan terapi lanjutan yang tepat.[3,6]

Efek Proaritmia

Amiodarone seperti antiaritmia lainnya, dapat memperburuk aritmia. Efek ini muncul pada sekitar 2-5% pasien. Selain itu, juga dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel baru, takikardia ventrikel yang terus-menerus, peningkatan resistensi terhadap kardioversi, dan takikardia ventrikel polimorfik yang terkait dengan pemanjangan interval QT.

Sebelum memulai terapi amiodarone, penting untuk mengoreksi hipokalemia, hipomagnesemia, dan hipokalsemia karena dapat meningkatkan risiko pemanjangan interval QT dan Torsade de Pointes. Selain itu, perlu perhatian khusus pada nilai elektrolit dan keseimbangan asam basa pada pasien yang mengalami diare berat atau berkepanjangan serta menerima obat yang mempengaruhi kadar elektrolit, seperti diuretik dan laksatif.[3,6]

Gangguan Penglihatan

Amiodarone telah dikaitkan dengan neuropati optik yang mengakibatkan gangguan penglihatan dan terkadang kebutaan permanen. Efek merugikan ini dapat terjadi kapan saja selama terapi.

Jika gejala gangguan penglihatan muncul, seperti perubahan ketajaman penglihatan dan penurunan penglihatan tepi, pertimbangkan untuk menghentikan amiodarone dan segera rujuk untuk pemeriksaan mata. Pemeriksaan oftalmik berkala diperlukan selama terapi, termasuk pemeriksaan funduskopi dan slit-lamp.

Selain itu, amiodarone juga menyebabkan mikrodeposit kornea. Efek ini biasanya hanya dapat dilihat dengan pemeriksaan slit-lamp. Gejala seperti penglihatan kabur dilaporkan pada sebanyak 10% pasien. Mikrodeposit kornea bersifat reversibel setelah pengurangan dosis atau penghentian pengobatan.[3]

Kelainan Tiroid

Amiodarone menghambat konversi perifer tiroksin (T4) menjadi triiodotironin (T3) dan dapat menyebabkan peningkatan kadar tiroksin, penurunan kadar T3, dan peningkatan kadar inactive reverse T3 (rT3) pada pasien eutiroid. Hal ini bisa menimbulkan hipotiroid ataupun hipertiroid. Pantau fungsi tiroid sebelum pengobatan dan secara berkala setelahnya, terutama pada pasien lanjut usia, dan pada setiap pasien dengan riwayat nodul tiroid atau disfungsi tiroid lain.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Wijaya

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

3. FDA. Cordarone. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/018972s054lbl.pdf
5. MIMS. Amiodarone. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amiodarone?mtype=generic
6. Medscape. Amiodarone (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/pacerone-cordarone-amiodarone-342296

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Amiodarone

Artikel Terkait

  • Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
  • Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
    Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
    Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
  • Pedoman Penanganan Atrial Fibrilasi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Atrial Fibrilasi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 April 2025, 10:29
Cara pemberian amiodaron pada pasien dengan AF
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien dg keluhan berdebar-debar. Saat dilakukan pemeriksaan EKG dijunpai gambaran AF. Di RS saya hanya tersedia amiodaron. Apakah...
Anonymous
Dibalas 01 Januari 2024, 15:22
Interpretasi hasil EKG
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Dok, ini pasien 37 thn dtg dengan tidak sadarkan diri, pasien riwayat sakit jantung, baru keluar RS 5hari lalu. TD tidak terukur, nadi 125x/m lemah, SpO2 :...
dr. Gabriela
Dibalas 28 Juni 2023, 13:30
Hubungan Pemberian Kalium dan Magnesium Intravena dengan Konversi Atrial Fibrilasi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Hipokalemia dan hipomagnesemia dapat menyebabkan gangguan ritme jantung, terutama atrial fibrilasi. Oleh karena itu, dipikirkan bahwa koreksi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.