Indikasi dan Dosis Rosuvastatin
Indikasi rosuvastatin adalah kondisi hiperkolesterolemia primer (tipe IIa termasuk heterozygous familial hypercholesterolemia) atau dislipidemia campuran (Tipe IIb). Rosuvastatin digunakan sebagai terapi tambahan jika diet dan olahraga tidak cukup, serta sebagai terapi profilaksis kejadian kardiovaskular pada pasien risiko tinggi.[5,6]
Ada beberapa studi retrospektif yang menganalisis hubungan statin dan mortalitas COVID-19. Studi-studi tersebut menunjukkan statin mampu mengurangi mortalitas pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Namun, konfirmasi lebih lanjut dengan studi prospektif masih dibutuhkan.
Hiperkolesterolemia
Rosuvastatin diindikasikan sebagai terapi tambahan selain modifikasi gaya hidup pada pasien dengan hipertrigliseridemia, hiperlipidemia, dislipidemia campuran, atau disbetalipoproteinemia. Beberapa studi juga menunjukkan efek terhadap kendali glikemik.
Dosis awal adalah 5 mg satu kali sehari dan dapat dilakukan peningkatan dosis dengan interval 4 minggu hingga 20 mg per hari. Setelah pemberian dosis awal atau titrasi obat, profil lipid dievaluasi dalam 2–4 minggu.[7,10,11]
Homozygous Familial Hypercholesterolaemia
Dosis awal untuk anak-anak berusia ≥ 10 tahun adalah 5 mg satu kali sehari dan dapat dilakukan peningkatan dosis dengan interval 4 minggu. Dosis maksimal yang direkomendasikan adalah 20 mg satu kali sehari.
Pada pasien dewasa, rosuvastatin dapat diberikan 20 mg satu kali sehari dengan dosis maksimal 40 mg sekali sehari. Namun, dosis awal yang direkomendasikan pada pasien Asia adalah 5 mg sekali sehari dan dosis maksimal yang disarankan adalah 20 mg sekali sehari.[7,10,11]
Memperlambat Progresivitas Aterosklerosis
Rosuvastatin diindikasikan sebagai terapi tambahan selain modifikasi gaya hidup untuk memperlambat progresivitas aterosklerosis pada pasien dewasa sebagai bagian dari terapi penurunan kadar kolesterol hingga mencapai target terapi.
Rosuvastatin dapat diberikan 20 mg satu kali sehari dengan dosis maksimal 40 mg sekali sehari. Namun, dosis awal yang direkomendasikan pada pasien Asia adalah 5 mg sekali sehari dan dosis maksimal yang disarankan pada pasien Asia adalah sebesar 20 mg sekali sehari.[7,10,11]