Efek Samping dan Interaksi Obat Candesartan
Efek samping candesartan dapat berupa hipotensi, pusing, penurunan fungsi ginjal, hiperkalemia, dan reaksi alergi seperti ruam kulit, urtikaria, dan pruritus. Interaksi obat dengan candesartan dapat terjadi pada penggunaan bersama lithium, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), aliskiren, dan obat golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor.
Efek Samping
Penggunaan candesartan dapat menyebabkan hipotensi, terutama bila pasien juga menerima diuretik, membatasi asupan garam, mengalami dehidrasi, atau menjalani dialisis. Hipotensi dapat menyebabkan keluhan pusing dan/atau rasa ingin pingsan. Pasien dengan hipotensi simtomatik mungkin memerlukan pengurangan dosis candesartan dan/atau diuretik, serta menerima penggantian cairan. Keadaan ini harus diperbaiki sebelum kembali memulai terapi dengan candesartan.[3,5]
Selain efek hipotensi, efek samping lain yang juga dapat ditimbulkan oleh candesartan adalah sebagai berikut:
- Kelainan sistem darah dan limfatik: leukopenia, neutropenia, dan agranulositosis
- Gangguan elektrolit: hiperkalemia, hiponatremia
- Gangguan sistem saraf: pusing
- Gangguan hepatobiliary: peningkatan enzim hati, gangguan fungsi hati, hepatitis
- Kelainan jaringan kulit dan subkutan: angioedema, ruam, urtikaria, pruritus
- Sistem muskuloskeletal: sakit punggung
- Gangguan sistem urinaria: penurunan fungsi ginjal, gagal ginjal akut[1,3,5,7]
Interaksi Obat
Candesartan dapat berinteraksi dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), lithium, aliskiren, ACE inhibitor, dan beberapa diuretik tertentu. Pemberian bersama obat-obat ini membutuhkan perhatian khusus.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid
Pada pasien yang berusia lanjut atau memiliki gangguan fungsi ginjal, pemberian candesartan bersama OAINS (seperti ibuprofen atau diklofenak), termasuk inhibitor selektif COX-2 (seperti celecoxib), dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal, kemungkinan gagal ginjal akut, dan penurunan efek antihipertensi. Efek ini umumnya bersifat reversibel. Pantau fungsi ginjal secara berkala pada pasien yang menerima candesartan dan terapi OAINS.[5]
Lithium
Ditemukan adanya kenaikan konsentrasi serum lithium dan toksisitas yang reversibel selama pemberian lithium bersama candesartan cilexetil, sehingga dapat meningkatkan risiko hiperkalemia pada pasien.[5]
Angiotensin-converting Enzyme Inhibitor
Penggunaan candesartan yang merupakan obat angiotensin receptor blocker (ARB) bersama obat-obatan golongan ACE inhibitor seperti captopril dapat menyebabkan dual blokade pada sistem renin-angiotensin (RAS). Hal ini dapat meningkatkan risiko hipotensi, hiperkalemia, penurunan fungsi ginjal, dan gagal ginjal akut.[3,7]
Aliskiren
Aliskiren merupakan suatu inhibitor renin. Penggunaan candesartan bersama obat ini juga dapat menimbulkan dual blokade pada RAS. Penggunaan kedua obat ini pada pasien diabetes mellitus tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2 dan pada pasien dengan glomerulus filtration rate <60 mL/menit merupakan suatu kontraindikasi.[3,7]
Diuretik Hemat Kalium
Penggunaan candesartan bersama diuretik hemat kalium seperti spironolakton dapat meningkatkan risiko hiperkalemia.[3,7]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur