Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Candesartan
Penggunaan candesartan pada kehamilan termasuk dalam kategori D oleh FDA. Hal ini berarti bahwa ada bukti positif gangguan janin akibat penggunaan candesartan saat hamil. Penggunaan candesartan pada ibu menyusui juga tidak disarankan, karena masih terbatasnya bukti mengenai ekskresi obat ini ke dalam ASI.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. FDA memberikan peringatan keras tentang toksisitas janin yang dapat terjadi pada penggunaan candesartan oleh ibu hamil. Obat ini harus segera dihentikan bila pasien dinyatakan hamil.[3,5-7]
Beberapa laporan kasus menyatakan adanya oligohidramnion, fetal growth retardation, hipoplasia pulmonal, kontraktur ekstremitas, hipoplasia tulang tengkorak, hingga kematian janin akibat penggunaan candesartan pada trimester dua dan tiga kehamilan. Dampak pada konsumsi di trimester satu belum dapat disimpulkan, tetapi ditemukan efek teratogenik pada konsumsi dosis tinggi.[3,5,7,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Saat ini belum ada data yang konklusif mengenai ekskresi candesartan ke dalam ASI. Namun, obat ini ditemukan kadarnya pada tikus yang sedang menyusui. Penggunaan candesartan pada wanita menyusui tidak direkomendasikan akibat potensinya untuk mengganggu perkembangan ginjal bayi.[3,5,7,9]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur