Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ezetimibe
Penggunaan ezetimibe pada kehamilan masuk dalam kategori C menurut FDA. Pada ibu menyusui, studi hewan coba menunjukkan bahwa ezetimibe dikeluarkan ke ASI, tetapi belum ada studi pada manusia.[1,3,4]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan FDA, penggunaan obat ezetimibe pada kehamilan masuk kategori C. Artinya, terdapat studi reproduksi hewan yang menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkontrol dengan biak pada manusia.[1,3,4]
Studi perkembangan embrio-janin telah dilakukan pada tikus dan kelinci selama organogenesis. Pada tikus, peningkatan malformasi kerangka ditemukan pada dosis 1000 mg/kg/hari (10 kali paparan manusia). Pada kelinci yang diobati dengan ezetimibe, peningkatan kejadian tulang rusuk ekstratoraks diamati pada dosis 1000 mg/kg/hari (150 kali paparan manusia).[2]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum ada studi yang relevan tentang penggunaan ezetimibe selama menyusui. Ezetimibe dianjurkan untuk dihindari penggunaanya pada ibu menyusui karena kekhawatiran gangguan metabolisme lipid bayi. Obat alternatif lebih disukai, terutama saat menyusui bayi baru lahir atau bayi prematur.[13]