Indikasi dan Dosis Erdosteine
Indikasi erdosteine yaitu untuk penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis akut, dan bronkiektasis. Pemberian erdosteine 300 mg dua kali sehari dapat mengurangi frekuensi dan keparahan batuk.[1-3,9]
Erdosteine dapat mempengaruhi viskositas sputum lebih cepat dan mengurangi adhesivitas sputum lebih baik daripada ambroxol 30 mg dua kali sehari. Pada penelitian, telah diamati efek overdosis yang terjadi jika mengkonsumsi obat lebih dari 900 mg/hari.[1-3,9,12]
Erdosteine digunakan untuk penderita gangguan napas, seperti bronkiektasis, bronkitis akut, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Bukti dari beberapa studi menyebutkan efek agen mukolitik/antioksidan yang baik pada pasien PPOK.[1-3,9]
Dosis Dewasa
Pada pasien dewasa, erdosteine dapat diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Kapsul 150 mg: 1−2 kapsul, 2−3 kali sehari
- Kapsul 300 mg: 1 kapsul, 2−3 kali sehari
- Sirup kering 175 mg/5 mL: dewasa 10 mL, 2 kali sehari[2]
Erdosteine dikonsumsi secara oral, dengan atau tanpa makanan. Durasi maksimum pemberian erdosteine adalah 10 hari.[2,9,10]
Dosis Anak
Pasien anak dapat diberikan erdosteine sediaan granul atau sirup kering, dan dapat diberikan pada anak dengan berat badan mulai dari 15 kg. Di Indonesia, tersedia erdosteine sirup kering 175 mg/5 mL dengan pemberian dosis sebagai berikut:
- Anak dengan berat 15−19 kg: 5 ml, 2 kali sehari
- Anak dengan berat 20−30 kg: 5 ml, 3 kali sehari[9]
Erdosteine peroral dapat diminum sebelum maupun sesudah makan. Durasi maksimum adalah 10 hari.[2,9,10]