Indikasi dan Dosis Lenograstim
Indikasi utama lenograstim adalah untuk pasien pasca transplantasi sumsum tulang belakang atau kemoterapi sitotoksik dengan kondisi neutropenia afebris. Lenograstim diberikan untuk mengurangi durasi neutropenia, sehingga dapat mencegah risiko komplikasi infeksi. Dosis terapi lenograstim disesuaikan dengan usia dan indikasi pengobatan.[3,9,15]
Secara umum, lenograstim berperan dalam mengurangi durasi neutropenia setelah tindakan transplantasi sumsum tulang belakang (bone marrow transplant) dan kemoterapi. Beberapa kondisi pasien yang perlu diberikan lenograstim:
-
Non-myeloid anaplasia dengan transplantasi sumsum tulang belakang autologous atau alogenik
- Mobilisasi peripheral blood progenitor cell (PBPC) setelah transplantasi sumsum tulang belakang autologous
- Neutropenia yang diinduksi oleh kemoterapi
- Neutropenia kongenital[2,3,12,23]
Neutropenia yang Diinduksi Kemoterapi
Untuk kondisi neutropenia pasca tindakan kemoterapi, lenograstim diberikan subkutan.
Dosis Dewasa
Lenograstim diberikan subkutan dengan dosis 150 mg/m2/hari atau 5 μg/kgBB/hari. Pemberian dilakukan 1 hari setelah selesai kemoterapi, tidak boleh kurang dari 24 jam. Durasi pemberian hingga jumlah neutrofil kembali normal dan stabil, maksimal 28 hari.[3,15,16]
Dosis Anak
Anak usia >2 tahun diberikan dosis yang sama dengan dosis dewasa.[3,15,16]
Neutropenia Setelah Transplantasi Sumsum Tulang Belakang
Untuk neutropenia setelah tindakan transplantasi sumsum tulang belakang, lenograstim diberikan secara infus intravena yang diencerkan dalam 50−100 ml larutan NaCL 0,9%.
Dosis Dewasa
Lenograstim diberikan melalui infus intravena selama 30 menit, dengan dosis 150 mg/m2/hari atau 5 μg/kgBB/hari. Pemberian dilakukan 1 hari setelah transplantasi, tidak dianjurkan kurang dari 24 jam. Durasi pemberian sampai jumlah neutrofil kembali normal dan stabil.
Dosis Anak
Anak usia >2 tahun diberikan dosis yang sama dengan dosis dewasa.[3,15,16]
Mobilisasi PBPC Pasca Transplantasi Sumsum Tulang Belakang Autologous
Lenograstim memobilisasi peripheral blood progenitor cells (PBPC), terutama setelah dilakukan kemoterapi myelosuppression dan myeloablative. Penggunaan lenograstim dapat mempercepat proses pemulihan hematopoetik dan engraftment sel terutama neutrofil.
Dosis Dewasa
Dosis lenograstim dapat diberikan dengan salah satu dari dua cara berikut ini:
- Dosis 10 μg/kgBB/hari, subkutan selama 4‒6 hari, diberikan monoterapi atau pada pasien yang belum/tidak mendapatkan kemoterapi
- Dosis 150 mg/m2/hari atau 5 μg/kgBB/hari, subkutan, diberikan 1‒5 hari setelah kemoterapi selesai dan dilanjutkan sampai jumlah neutrofil stabil[3,15,16]
Neutropenia Kongenital
Pada kasus neutropenia kongenital, obat lenograstim diberikan secara injeksi subkutan.
Dosis Dewasa
Lenograstim diberikan dengan dosis 150 mg/m2/hari atau 5 μg/kgBB/hari, secara injeksi subkutan. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 μg/kgBB/hari. Kadar neutrofil harus dipantau setelah 7–14 hari terapi, dengan melihat absolute neutrophil count (ANC). Dosis dapat diturunkan menyesuaikan dengan respon klinis.
Dosis Anak
Anak usia >2 tahun diberikan dosis yang sama dengan dosis dewasa.[3,15,16]
Kondisi Neutropenia Kronik Berat
Pada kondisi neutropenia kronik berat, lenograstim diberikan subkutan dengan dosis dewasa 150 mg/m2/hari atau 5 μg/kgBB/hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 μg/kgBB/hari jika diperlukan. Evaluasi keberhasilan terapi harus dilakukan setelah 7‒14 hari terapi lenograstim, dengan melihat absolute neutrophil count (ANC).[3,15,16]
Dosis Lansia
Uji klinis lenograstim telah dilakukan pada populasi dengan sebagian kecil peserta berusia lansia, yaitu sampai usia 70 tahun. Namun, belum terdapat studi khusus penggunaan obat pada lansia, sehingga belum terdapat rekomendasi dosis khusus untuk pasien lansia.[3,15,16]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Fungsi Ginjal dan Hati
Penyesuaian dosis lenograstim untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan fungsi hati masih belum tersedia.[3,15,16]