Indikasi dan Dosis Enoxaparin
Indikasi enoxaparin adalah untuk kejadian tromboemboli, termasuk pencegahan dan terapi deep vein thrombosis (DVT), emboli paru, infark miokard akut, angina tidak stabil, dan pencegahan kejadian tromboemboli selama prosedur bedah. Dosis maksimal enoxaparin adalah 150 mg secara subkutan diberikan setiap 12 jam.
Profilaksis Trombosis Vena
Pemberian enoxaparin sebagai profilaksis trombosis vena bergantung pada tingkat risiko pasien. Faktor risiko trombosis vena di antaranya usia lebih dari 40 tahun, riwayat deep vein thrombosis (DVT) atau emboli paru, pembedahan dan trauma lain, imobilisasi jangka panjang, penyakit jantung, obesitas, keganasan, varises, kehamilan, infeksi berat, dan inflammatory bowel disease.
Pasien dengan Risiko Tinggi
Dosis enoxaparin yang diberikan adalah 40 mg satu kali sehari, diberikan secara injeksi subkutan.
Pada pasien yang akan menjalani tindakan pembedahan dengan risiko tinggi tromboemboli, dosis awal diberikan 12 jam sebelum pembedahan. Durasi pemberian dosis profilaksis berkisar antara 7-10 hari.
Pada pasien yang menjalani total hip replacement surgery, dipertimbangkan pemberian dosis profilaksis 40 mg subkutan, 12(±3) jam sebelum pembedahan dan diberikan hingga 3-4 minggu pasca pembedahan.[3,4]
Pasien dengan Risiko Moderat
Dosis enoxaparin yang direkomendasikan adalah 20 mg satu kali sehari, diberikan sebagai injeksi subkutan.
Pada pasien dengan risiko moderat yang akan menjalani pembedahan, dosis awal diberikan 2 jam sebelum pembedahan. Durasi pemberian dosis profilaksis berkisar antara 7-10 hari.[3,4]
Terapi Deep Vein Thrombosis (DVT)
Pada pasien rawat jalan dengan DVT akut tanpa emboli paru, dosis enoxaparin yang direkomendasikan adalah 1 mg/kg tiap 12 jam, diberikan secara subkutan. Dosis maksimal 150 mg subkutan setiap 12 jam.
Pada pasien rawat inap dengan DVT akut dengan atau tanpa emboli paru, dosis yang direkomendasikan adalah 1 mg/kg tiap 12 jam atau 1,5 mg/kg satu kali sehari secara subkutan. Enoxaparin diberikan minimal 5 hari hingga efek terapeutik antikoagulan tercapai (International Normalization Ratio 2-3). Rata-rata durasi terapi adalah 7 hari.[3,4]
Terapi Angina Tidak Stabil dan Non-Q-Wave Myocardial Infarction
Pada pasien dengan angina tidak stabil atau non-q-wave myocardial infarction, dosis enoxaparin yang direkomendasikan adalah 1 mg/kg yang diberikan tiap 12 jam. Pada kasus ini, enoxaparin diberikan bersamaan dengan aspirin. Enoxaparin diberikan minimal selama 2 hari dan dilanjutkan hingga kondisi klinis stabil, maksimal 8 hari.
Untuk pasien dengan usia <75 tahun, total loading dose sebaiknya tidak melebihi 100 mg. Pada pasien berusia > 75 tahun, 2 dosis awal sebaiknya tidak melebihi 75 mg/pemberian, diikuti 0,75 mg/kg untuk dosis selanjutnya.[1,3,4]
Terapi Acute ST-segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI)
Pada pasien dengan STEMI, enoxaparin diberikan dengan dosis 30 mg bolus IV ditambah 1 mg/kg subkutan, diikuti dengan pemberian secara subkutan 1 mg/kg tiap 12 jam. Enoxaparin diberikan selama 8 hari atau hingga pasien pulang (yang mana terjadi lebih dulu). Pasien juga harus segera diberikan aspirin jika tidak ada kontraindikasi.
Pada pasien berusia ≥75 tahun, tidak diberikan enoxaparin secara bolus intravena. Dosis awal adalah 0,75 mg/kg secara subkutan tiap 12 jam (maksimal 75 mg untuk dua dosis pertama, dilanjutkan dengan dosis 0,75 mg/kg untuk dosis selanjutnya).
Pada pasien yang akan menjalani percutaneous coronary intervention (PCI), jika enoxaparin subkutan baru diberikan kurang dari 8 jam sebelum balon dikembangkan, tidak diperlukan penambahan dosis enoxaparin. Jika enoxaparin subkutan sudah diberikan lebih dari 8 jam sebelum pengembangan balon, diperlukan pemberian enoxaparin 0,3 mg/kg secara bolus intravena.[3,4]
Tromboprofilaksis pada Pasien COVID-19
Pada pasien COVID-19 derajat sedang dan berat yang dirawat di rumah sakit dan tidak memiliki kontraindikasi terhadap antikoagulan, maka dapat dipertimbangkan untuk memberikan antikoagulan profilaksis berupa enoxaparin dengan dosis 40 mg subkutan satu kali sehari.
Pada pasien COVID-19 kondisi kritis dengan klirens kreatinin ≥30 ml/menit dan tidak memiliki kontraindikasi, dosis enoxaparin yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Berat badan standar: 40 mg dua kali sehari secara subkutan
- Obesitas (≥120 kg atau indeks massa tubuh ≥35 kg/m2): 0,5 mg/kgBB dua kali sehari secara subkutan. Dosis maksimal 100 mg dua kali sehari
- Berat badan < 60 kg: 30 mg dua kali sehari secara subkutan[5,10]
Terapi Tromboemboli Vena (Emboli Paru dan DVT) pada Pasien COVID-19
Pada pasien COVID-19 yang mengalami emboli paru atau DVT (deep vein thrombosis), jika tidak terdapat kontraindikasi, perlu diberikan terapi antikoagulan berupa enoxaparin 1 mg/kgBB 2 kali sehari secara subkutan.[5,10]
Penggunaan pada Pasien Obesitas atau Underweight
Volume distribusi enoxaparin adalah sekitar 6 liter atau sedikit lebih tinggi dari volume plasma tubuh. Pada pasien dengan obesitas, volume plasma tersebut tidak meningkat secara proporsional dengan berat badan. Oleh karenanya, pasien dengan berat badan ekstrim memerlukan penyesuaian dosis dan antikoagulasi perlu dipantau dengan low molecular weight heparin assay.
Pada uji klinis mengenai pemberian enoxaparin untuk DVT dan emboli paru, dosis 1 mg/kg setiap 12 jam diberikan pada pasien dengan berat badan hingga 150 kg. Maka dari itu, dosis maksimal enoxaparin adalah 150 mg tiap 12 jam. Pasien dengan berat badan <45 kg tidak diikutkan dalam uji klinis, sehingga populasi ini juga sebaiknya menjalani pemantauan low molecular weight heparin assay.[14]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja