Indikasi dan Dosis Clomipramine
Indikasi clomipramine adalah untuk terapi gangguan obsesif kompulsif pada pasien usia 10 tahun ke atas. Clomipramine juga digunakan secara off label untuk indikasi depresi, kecemasan, sindrom katapleksi, insomnia, nyeri neuropatik, nyeri kronik, gangguan body dysmorphic, gangguan panik, ejakulasi dini, enuresis pada anak, dan trikotilomania. Dosis inisial biasanya 25 mg, kemudian dilakukan titrasi.[1–3]
Gangguan Obsesif Kompulsif
Pasien yang mendapatkan clomipramine untuk indikasi gangguan obsesif kompulsif umumnya membutuhkan dosis yang lebih tinggi, berkisar 200 mg hingga 250 mg per hari. Umumnya respon terapi tercapai dalam 6–12 minggu. Bila sampai 12 minggu tidak terdapat respon terapi, maka besar kemungkinan obat ini tidak bekerja pada pasien tersebut.
Dosis awal adalah 25 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai toleransi. Usahakan agar selama 2 minggu pertama terapi menjadi sekitar 100 mg. Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap selama beberapa minggu selanjutnya hingga maksimal 250 mg setiap hari.[3]
Depresi (Off Label)
Rentang dosis yang digunakan untuk indikasi depresi adalah 100–200 mg per hari. Awitan terapeutik untuk indikasi depresi biasanya 2–4 minggu. Bila dalam 6–8 minggu tidak didapatkan respon, maka besar kemungkinan obat ini tidak bekerja pada pasien.[2,3]
Indikasi Lain (Off Label)
Tidak ada pedoman khusus untuk dosis penggunaan clomipramine untuk indikasi lainnya. Namun, pada umumnya rentang dosis yang digunakan sama dengan dosis untuk Rentang waktu yang digunakan juga sama dengan rentang waktu untuk depresi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa clomipramine efektif dalam mengatasi ejakulasi dini pada dosis 15 mg dalam 12 minggu.[2,3,6]