Kontraindikasi dan Peringatan Imipramine
Kontraindikasi dari imipramine adalah pasien yang hipersensitif terhadap imipramine dan penggunaan bersamaan atau dalam 14 hari setelah menghentikan atau memulai terapi dengan antidepresan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) seperti selegiline dan phenelzine.
Peringatan diperlukan terkait peningkatan risiko bunuh diri. Antidepresan meningkatkan risiko pikiran dan perilaku bunuh diri pada anak, remaja, dan dewasa muda dalam studi jangka pendek gangguan depresi mayor (MDD) dan gangguan kejiwaan lain.[1,2,5]
Kontraindikasi
Kontraindikasi absolut imipramine adalah pasien dengan hipersensitivitas terhadap imipramine dan penggunaan bersamaan dengan antidepresan MAOI seperti selegiline dan phenelzine.
Penggunaan bersamaan imipramine dan MAOI berpotensi menyebabkan krisis hipertensi atau kejang yang berbahaya. Dibutuhkan interval 14 hari ketika ingin mengganti terapi imipramine dengan MAOI atau sebaliknya.
Imipramine juga tidak boleh diberikan pada pasien infark miokard akut, gangguan irama jantung, glaukoma sudut tertutup, retensi urine, gangguan fungsi hati berat, serta pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat sejenis.[5,9]
Peringatan
Penggunaan imipramine bersamaan dengan MAOI berisiko menyebabkan sindrom serotonin.
Penggunaan Bersama Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)
Klinisi harus memberikan jeda selama minimal 2 minggu setelah menghentikan MAOI sebelum memulai imipramine dan sebaliknya.
Tidak Dianjurkan pada Depresi Bipolar
Imipramine tidak direkomendasikan sebagai pengobatan depresi bipolar. Konsumsi imipramine pada pasien dengan bipolar tipe depresif bisa mencetuskan episode manik atau hipomanik. Hal ini bisa diantisipasi dengan menggali riwayat bipolar keluarga. Apabila episode manik muncul maka imipramine dihentikan dan diganti dengan obat yang sesuai.
Peningkatan Risiko Bunuh Diri
Penggunaan pada anak dan remaja dilaporkan meningkatkan risiko bunuh diri. Obat imipramine mendapatkan black box warning dari FDA. Harus dilakukan pemantauan perubahan mood atau keluhan pada anak dan remaja tersebut. Umumnya perubahan perilaku dan perburukan klinis akan terjadi dalam 1-2 bulan setelah memulai terapi dan perubahan dosis. Tidak ada peningkatan risiko bunuh diri pada populasi pasien di atas 24 tahun.
Risiko Glaukoma
Imipramine menyebabkan dilatasi pupil, sehingga pasien yang memiliki sudut mata sempit berisiko mengalami glaukoma sudut tertutup. Penggunaan imipramine sebisa mungkin dihindari pada pasien yang diketahui memiliki sudut mata sempit. Pasien juga tidak dianjurkan untuk mengoperasikan alat berat dan berbahaya selama mengonsumsi imipramine.[1,5,7]