Efek Samping dan Interaksi Obat Sertraline
Efek samping dari sertraline yang banyak dikeluhkan adalah efek terhadap saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Interaksi obat sertraline dengan antidepresan lain berbahaya karena risiko tinggi terjadi sindrom serotonin. Maka dari itu, pada saat meresepkan sertraline, dokter perlu mendiskusikan dengan pasien perihal efek samping yang umum terjadi. Pasien juga perlu diinformasikan bahwa meskipun pada beberapa kasus respon obat terjadi dalam 2 minggu pertama pengobatan, dibutuhkan waktu selama beberapa minggu untuk mencapai reaksi obat maksimal.
Efek Samping
Efek samping sertraline dapat terjadi pada beberapa sistem organ, diantaranya:[1,3,7]
- Sistem Pencernaan, berupa mual, dispepsia, dan diare
- Sistem Saraf Pusat, berupa sinkop, kepala terasa ringan, pusing, halusinasi, dan insomnia
- Sistem Reproduksi, berupa impoten, sulit ejakulasi, dan penurunan gairah seksual
- Sistem Kardiovaskuler, berupa pemanjangan interval QT (tergantung pada dosis dan tidak berisiko tinggi)
- Sistem Hematologi, berupa gangguan agregasi trombosit dengan manifestasi seperti ekimosis, hematoma, epistaksis, petechiae, hingga perdarahan saluran cerna
Sistem Reproduksi
Penggunaan sertraline, sebagaimana hal nya dengan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) lainnya, dapat berpengaruh terhadap munculnya disfungsi seksual pada pria dan wanita. Beberapa studi melaporkan terjadinya penurunan libido pada wanita dan pria. Kegagalan ejakulasi, disfungsi ejakulasi, dan gangguan ejakulasi juga dilaporkan terjadi pada pria yang mendapatkan terapi sertraline. Kondisi ini merupakan manifestasi dari gangguan psikiatri yang dapat ditemukan. Hingga saat ini belum diketahui risiko langsung dari penggunaan sertraline. Disfungsi seksual terkait penggunaan SSRI dapat membaik dengan penurunan dosis atau penghentian SSRI. Pada beberapa kasus, disfungsi seksual mulai terjadi ketika terapi dihentikan.[8]
Interaksi Obat
Kombinasi pemberian obat sertraline bersama obat lain dapat menimbulkan beberapa kondisi berikut:[5]
Meningkatkan Risiko Hiponatremia
Kondisi ini dapat terjadi apabila pemberian sertraline dilakukan bersamaan dengan diuretik.
Meningkatkan Risiko Aritmia Ventrikular dan/atau QTc Memanjang
Kondisi ini dapat terjadi apabila sertraline diberikan bersama dengan:
- Antipsikotik spesifik, seperti chlorpromazine, droperidol, mesoridazine, ziprasidone, dan iloperidone
- Antibiotik spesifik, seperti erythromycin, gatifloxacin, moxifloxacin, dan sparfloxacin
- Antiaritmia kelas IA, seperti quinidine dan procainamide
- Antiaritmia kelas III, seperti amiodarone dan sotalol
- Obat lainnya seperti pentamidine, methadone, halofantrine, mefloquine, probucol, serta tacrolimus
Memperpanjang Efek Blok Neuromuskular
Kondisi ini terjadi apabila sertraline digunakan bersama mivacurium atau blok neuromuskular lainnya.
Meningkatkan Risiko Sindrom Serotonin
Penggunaan sertraline dengan agen serotonergik (tramadol, misalnya fentanil, lithium, amphetamine, buspirone), dengan ramuan herbal seperti St.John’s wort (Hypericum perforatum), atau dengan obat yang menghambat metabolisme serotonin, misalnya Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI) seperti selegiline berisiko menyebabkan sindrom serotonin. Apabila terjadi sindrom serotonin maka obat serotonergik dan sertraline harus dihentikan. Sindrom serotonin juga dapat terjadi jika sertraline dikombinasikan dengan beberapa obat terlarang, yaitu kokain, MDMA (ekstasi) dan obat yang berbahan dasar amfetamin.[7,8]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Penggunaan sertraline dengan obat pimozide, fenitoin, dan obat yang sama-sama terikat kuat pada protein plasma berisiko meningkatkan konsentrasi obat lain. Kadar obat harus dipantau secara hati-hati dan dilakukan penyesuaian dosis apabila dibutuhkan.[5,7]
Meningkatkan Risiko Perdarahan
Sertraline menghambat agregasi trombosit, sehingga penggunaan sertraline bersamaan dengan antikoagulan seperti warfarin atau antiplatelet seperti clopidogrel berisiko meningkatkan risiko perdarahan. Pada pasien yang mendapatkan warfarin bersamaan dengan sertraline, pemantauan international normalized ratio harus dilakukan.[7]
Mengubah Metabolisme Obat
Sertraline mempengaruhi aktivitas obat lain melalui hambatan pada enzim CYP2D6. Penggunaan sertraline bersamaan dengan substrat CYP2D6 berakibat meningkatkan paparan terhadap substrat tersebut (misalnya atomoxetine, desipramine, dextromethorphan, venlafaxine). Apabila obat ini akan diberikan bersamaan dengan sertraline, maka dosis substrat CYP2D6 harus diturunkan.[5,7]