Farmakologi Lutein
Farmakologi lutein dikaitkan mekanisme pencegahan degenerasi makula retina melalui efek filtrasi sinar biru dan antioksidan yang dimilikinya.[1,4]
Suplemen lutein dikonsumsi per oral dan diabsorbsi di saluran cerna. Lutein terutama didistribusikan di organ mata, otak dan sel-sel lemak didalam tubuh. Farmakokinetik lutein dapat dipengaruhi kandungan lipid dalam darah.[4]
Farmakodinamik
Farmakodinamik lutein dalam menjaga kesehatan mata dikaitkan dengan mekanisme pencegahan progresivitas keparahan degenerasi makula terkait usia. Lutein yang terakumulasi di makula memiliki efek filtrasi terhadap sinar biru yang dapat merusak retina.[4,10]
Lutein mampu menyerap sinar biru hingga 90 % dari total sinar biru yang memasuki makula. Karena tingginya kadar sinar biru yang terfiltrasi, proses stress oksidatif akibat induksi sinar biru dapat dicegah.[4,10]
Stress oksidatif akibat sinar biru sendiri dianggap sebagai etiologi utama dari penyakit degenerasi makula terkait usia. Lutein sendiri diasumsikan dapat memperbaiki ketajaman penglihatan dengan cara meningkatkan efektivitas sel neuron saraf mata dan menambah kepadatan pigmen makula retina.[3,4,10]
Lutein sebagai salah satu penyusun utama pigmen makula, juga bermanfaat mencegah trauma fotokimia dengan cara memfiltrasi sinar biru yang memiliki gelombang pendek dengan energi tinggi. Apabila energi tinggi dari gelombang tersebut tidak terfiltrasi, maka dapat terjadi trauma fotokimia pada retina.[11]
Lutein juga bermanfaat dalam proses perkembangan otak dan retina fetus dan bayi baru lahir melalui proses maturasi sel neuron otak dan makula retina.[5]
Dalam proses tumbuh kembang, tubuh bayi akan melakukan akumulasi lutein yang tinggi dalam sel neuron dan makula retina. Kebutuhan lutein yang tinggi ini terus ditopang oleh Ibu hingga bayi lahir dengan bantuan asupan lutein melalui air susu ibu.[5]
Farmakokinetik
Farmakokinetik lutein, terutama absorbsi lutein sangat dipengaruhi oleh kadar lipid pada makanan yang dikonsumsi. Distribusi lutein di dalam tubuh juga dibantu oleh protein lipid di sistem peredaran darah.[4,5]
Metabolisme lutein terjadi segera setelah lutein memasuki sistem peredaran tubuh manusia. Lutein sendiri diekskresikan bersama urin dan feses.[12]
Absorbsi
Lutein diabsorpsi terutama melalui saluran gastrointestinal. Lemak didalam makanan dapat membantu proses penyerapan lutein. Lutein akan teremulsifikasi dalam pecahan kecil lemak dari makanan yang selanjutnya bergabung kedalam micell dengan bantuan empedu dan fosfolipid bilier.[4,6]
Penyerapan lutein terjadi melalui proses difusi pasif enterosit intestinal dan melalui proses aktif dengan cara diangkut secara langsung oleh transporter membran apikal seperti Scavenger Receptor-class B type I (SR-BI) dan Cluster Determinant 36 (CD36).[4,6]
Distribusi
Distribusi lutein segera terjadi setelah micell yang mengandung lutein diabsorbsi oleh enterosit saluran cerna dan akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem pembuluh darah.[5,6]
Lutein yang bersirkulasi di sistem peredaran darah akan ditransportasikan terutama dengan bantuan high-density lipoprotein (HDL). Transportasi sebagian lainnya akan dibantu oleh low-density lipoprotein (LDL), dan very low-density lipoprotein (VLDL).[5,6]
Lutein akan didistribusikan dan disimpan di retina dengan bantuan human retinal lutein-binding protein (HR-LBP). Sebagian besar lain akan disimpan di sel adiposit dan hepatosit, organ paru, kulit, kelenjar adrenal dan otak.[3,12]
Metabolisme
Metabolisme lutein di dalam tubuh terjadi segera setelah lutein memasuki enterosit. Di dalam enterosit, lutein akan dipecah oleh enzim β-carotene 9’,10’-oxygenase 2 (BCO2) menjadi apokarotenal dan apolikofenal.[4,5,13]
Apolikofenal selanjutnya akan teroksidasi menjadi asam apolikofenoid atau apolikofenol. Saat tiba di makula, Sebagian lutein akan dimetabolisme dan diubah menjadi mesozeaxanthin. Lutein, zeaxanthin dan mesozeaxanthin merupakan karotenoid penyusun utama pigmen pada makula.[4,5,13]
Ekskresi
Ekskresi lutein terutama melalui feses dan urin dengan bantuan sistem empedu dan ginjal.[12]