Indikasi dan Dosis Imunoglobulin Intravena (IVIG)
Secara garis besar, indikasi imunoglobulin intravena (IVIG) mencakup berbagai kondisi autoimun, inflamasi, dan imunodefisiensi seperti agammaglobulinemia dan penyakit Kawasaki. Dosis umumnya berkisar antara 400-800 mg/kg/bulan pada kasus defisiensi imun.[1-3,10]
Indikasi
IVIG dapat digunakan untuk penanganan defisiensi imun primer, seperti agammaglobulinemia, di mana pasien kekurangan atau tidak dapat memproduksi antibodi. IVIG membantu meningkatkan kadar antibodi dalam darah, memberikan perlindungan sementara terhadap infeksi.
Selain itu, IVIG digunakan untuk penyakit autoimun, seperti sindrom Guillain-Barré dan myasthenia gravis. Pada sindrom Guillain-Barré, IVIG digunakan untuk mengurangi autoimunitas dan mempercepat pemulihan fungsi saraf dengan menetralkan autoantibodi yang menyerang saraf perifer. Pada myasthenia gravis, IVIG berfungsi mengurangi aktivitas autoantibodi terhadap reseptor asetilkolin neuromuscular junction.
IVIG juga digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit inflamasi sistemik, seperti penyakit Kawasaki. Pada penyakit Kawasaki, IVIG membantu mengurangi peradangan pembuluh darah, yang dapat mencegah komplikasi serius seperti aneurisma arteri koroner. Selain itu, IVIG digunakan dalam terapi purpura trombositopenik imun (ITP) untuk meningkatkan jumlah trombosit pada pasien dengan trombositopenia autoimun yang parah.[1-3]
Dosis
Dosis IVIG berbeda-beda tergantung pada tujuan penggunaannya apakah untuk mengurangi tingkat infeksi ataukah untuk supresi inflamasi terkait proses autoimun. Pada kasus defisiensi imun, rentang dosis biasanya antara 400-800 mg/kg/bulan, diberikan setiap 3-4 minggu. Pada kasus autoimun, dosis biasanya lebih tinggi, yakni 1-2 g/kg dosis tunggal.[10]
Purpura Trombositopenik Imun (ITP)
Dosis IVIG standar yang bisa digunakan pada kasus ITP adalah 400 mg/kg/hari selama 5 hari. Terdapat pula bukti yang menunjukkan bahwa dosis 1 g/kg/hari selama 2 hari efektif untuk kondisi ini.[10]
Penyakit Kawasaki
Pada penyakit Kawasaki fase akut, IVIG digunakan dalam dosis tinggi tunggal, yakni 2 g/kg, yang diberikan bersama dengan aspirin dosis tinggi 80-100 mg/kg/hari.[10]
Graft versus Host Disease
Pada graft versus host disease (GVHD), IVIG bisa digunakan untuk menurunkan tingkat keparahan GVHD pada transplantasi sumsum tulang alogenik. Dosis yang bisa digunakan adalah 250-500 mg/kg/minggu.[10]
Perikarditis Idiopatik Kronik
Terdapat studi yang menunjukkan potensi efikasi IVIG pada perikarditis idiopatik kronik. Dalam sebuah studi yang melibatkan 4 pasien dengan perikarditis idiopatik kronik, pemberian IVIG 0,4 g/kg/hari selama 5 hari yang diikuti dengan pemberian setiap dua bulan hingga total 5 kali pemberian, dilaporkan menghasilkan perbaikan klinis. Tiga dari empat pasien ini dilaporkan tidak memerlukan terapi steroid secara permanen dan masuk dalam remisi selama masa studi.[10]
Sindrom Guillain Barre
Pada anak dengan sindrom Guillain Barre, dapat digunakan dosis 400 g/kg/hari elama 5 hari. Alternatif dosis lainnya adalah 2 g/kg/hari dosis tunggal atau 1 g/kg/hari diberikan selama 2 hari untuk pasien yang mengalami gejala yang memburuk dengan cepat.[13]
Myasthenia Gravis
Pada myasthenia gravis, dapat digunakan dosis 2 g/kg, dibagi untuk penggunaan 5 hari, diikuti dengan steroid 1 mg/kg/hari. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa dosis ini efektif mengurangi eksaserbasi dalam 7-10 hari setelah pemberian IVIG.[14]
Penyesuaian Dosis
Pada pasien yang berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal atau thrombosis, kecepatan tetesan IVIG yang digunakan haruslah yang paling pelan yang bisa ditoleransi. Pada kebanyakan kasus, kecepatan tetesan biasanya kurang dari 8 mg/kg/menit.[3]
Pasien yang berpotensi mengalami disfungsi ginjal antara lain pasien dengan riwayat insufisiensi ginjal, diabetes, berusia lebih dari 65 tahun, deplesi volume, sepsis, atau pasien yang menggunakan obat nefrotoksik. Pada pasien dengan gangguan ginjal ringan-sedang, fungsi ginjal harus dicek ulang setidaknya setiap 3 bulan. Pada pasien dengan disfungsi ginjal berat, pemantauan dilakukan setiap bulan atau sebelum setiap pemberian IVIG. Evaluasi juga perubahan berat badan, keluaran urin, dan edema.[10-12]