Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Imunoglobulin Intravena (IVIG) annisa-meidina 2024-10-10T10:50:56+07:00 2024-10-10T10:50:56+07:00
Imunoglobulin Intravena (IVIG)
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Imunoglobulin Intravena (IVIG)

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Secara garis besar, indikasi imunoglobulin intravena (IVIG) mencakup berbagai kondisi autoimun, inflamasi, dan imunodefisiensi seperti agammaglobulinemia dan penyakit Kawasaki. Dosis umumnya berkisar antara 400-800 mg/kg/bulan pada kasus defisiensi imun.[1-3,10]

Indikasi

IVIG dapat digunakan untuk penanganan defisiensi imun primer, seperti agammaglobulinemia, di mana pasien kekurangan atau tidak dapat memproduksi antibodi. IVIG membantu meningkatkan kadar antibodi dalam darah, memberikan perlindungan sementara terhadap infeksi.

Selain itu, IVIG digunakan untuk penyakit autoimun, seperti sindrom Guillain-Barré dan myasthenia gravis. Pada sindrom Guillain-Barré, IVIG digunakan untuk mengurangi autoimunitas dan mempercepat pemulihan fungsi saraf dengan menetralkan autoantibodi yang menyerang saraf perifer. Pada myasthenia gravis, IVIG berfungsi mengurangi aktivitas autoantibodi terhadap reseptor asetilkolin neuromuscular junction.

IVIG juga digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit inflamasi sistemik, seperti penyakit Kawasaki. Pada penyakit Kawasaki, IVIG membantu mengurangi peradangan pembuluh darah, yang dapat mencegah komplikasi serius seperti aneurisma arteri koroner. Selain itu, IVIG digunakan dalam terapi purpura trombositopenik imun (ITP) untuk meningkatkan jumlah trombosit pada pasien dengan trombositopenia autoimun yang parah.[1-3]

Dosis

Dosis IVIG berbeda-beda tergantung pada tujuan penggunaannya apakah untuk mengurangi tingkat infeksi ataukah untuk supresi inflamasi terkait proses autoimun. Pada kasus defisiensi imun, rentang dosis biasanya antara 400-800 mg/kg/bulan, diberikan setiap 3-4 minggu. Pada kasus autoimun, dosis biasanya lebih tinggi, yakni 1-2 g/kg dosis tunggal.[10]

Purpura Trombositopenik Imun (ITP)

Dosis IVIG standar yang bisa digunakan pada kasus ITP adalah 400 mg/kg/hari selama 5 hari. Terdapat pula bukti yang menunjukkan bahwa dosis 1 g/kg/hari selama 2 hari efektif untuk kondisi ini.[10]

Penyakit Kawasaki

Pada penyakit Kawasaki fase akut, IVIG digunakan dalam dosis tinggi tunggal, yakni 2 g/kg, yang diberikan bersama dengan aspirin dosis tinggi 80-100 mg/kg/hari.[10]

Graft versus Host Disease

Pada graft versus host disease (GVHD), IVIG bisa digunakan untuk menurunkan tingkat keparahan GVHD pada transplantasi sumsum tulang alogenik. Dosis yang bisa digunakan adalah 250-500 mg/kg/minggu.[10]

Perikarditis Idiopatik Kronik

Terdapat studi yang menunjukkan potensi efikasi IVIG pada perikarditis idiopatik kronik. Dalam sebuah studi yang melibatkan 4 pasien dengan perikarditis idiopatik kronik, pemberian IVIG 0,4 g/kg/hari selama 5 hari yang diikuti dengan pemberian setiap dua bulan hingga total 5 kali pemberian, dilaporkan menghasilkan perbaikan klinis. Tiga dari empat pasien ini dilaporkan tidak memerlukan terapi steroid secara permanen dan masuk dalam remisi selama masa studi.[10]

Sindrom Guillain Barre

Pada anak dengan sindrom Guillain Barre, dapat digunakan dosis 400 g/kg/hari elama 5 hari. Alternatif dosis lainnya adalah 2 g/kg/hari dosis tunggal atau 1 g/kg/hari diberikan selama 2 hari untuk pasien yang mengalami gejala yang memburuk dengan cepat.[13]

Myasthenia Gravis

Pada myasthenia gravis, dapat digunakan dosis 2 g/kg, dibagi untuk penggunaan 5 hari, diikuti dengan steroid 1 mg/kg/hari. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa dosis ini efektif mengurangi eksaserbasi dalam 7-10 hari setelah pemberian IVIG.[14]

Penyesuaian Dosis

Pada pasien yang berisiko mengalami gangguan fungsi ginjal atau thrombosis, kecepatan tetesan IVIG yang digunakan haruslah yang paling pelan yang bisa ditoleransi. Pada kebanyakan kasus, kecepatan tetesan biasanya kurang dari 8 mg/kg/menit.[3]

Pasien yang berpotensi mengalami disfungsi ginjal antara lain pasien dengan riwayat insufisiensi ginjal, diabetes, berusia lebih dari 65 tahun, deplesi volume, sepsis, atau pasien yang menggunakan obat nefrotoksik. Pada pasien dengan gangguan ginjal ringan-sedang, fungsi ginjal harus dicek ulang setidaknya setiap 3 bulan. Pada pasien dengan disfungsi ginjal berat, pemantauan dilakukan setiap bulan atau sebelum setiap pemberian IVIG. Evaluasi juga perubahan berat badan, keluaran urin, dan edema.[10-12]

Referensi

1. Arumugham VB, Rayi A. Intravenous Immunoglobulin (IVIG). Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554446/
2. Dourmishev LA, Guleva DV, Miteva LG. Intravenous Immunoglobulins: Mode of Action and Indications in Autoimmune and Inflammatory Dermatoses. Int J Inflam. 2016;2016:3523057. doi: 10.1155/2016/3523057.
3. Drugs.com. Immune Globulin. 2024. https://www.drugs.com/monograph/immune-globulin.html
10. Medscape. Intravenous Immunoglobulin. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/210367-overview
11. BPOM. Cek BPOM. 2024. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
12. Kobayashi RH, Rigas MT. Immune globulin therapy and kidney disease: Overview and screening, monitoring, and management recommendations. Am J Health Syst Pharm. 2022;79(17):1415-1423.
13. DiFazio MP. Pediatric Guillain-Barre Syndrome Treatment & Management. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1180594-treatment
14. Alhaidar MK, Abumurad S, Soliven B, Rezania K. Current Treatment of Myasthenia Gravis. J Clin Med. 2022 Mar 14;11(6):1597. doi: 10.3390/jcm11061597.

Formulasi Imunoglobulin Intraven...
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
Diskusi Terkait
dr.Michy anggun Malvika
Dibalas 23 Desember 2019, 08:46
Timbulnya ruam yang gatal di lidah dan tonsil disertai demam pada anak usia 4 tahun
Oleh: dr.Michy anggun Malvika
4 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Sy dapat pasien anak 4 tahun datang dengan keluhan lidah dan tonsil muncul ruam gatal seperti pada gambar sejak 1 hari yang lalu....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.