Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Imunoglobulin Intravena (IVIG) annisa-meidina 2024-10-10T11:26:43+07:00 2024-10-10T11:26:43+07:00
Imunoglobulin Intravena (IVIG)
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Imunoglobulin Intravena (IVIG)

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis imunoglobulin intravena (IVIG) perlu mencakup tanda reaksi infus, seperti perubahan tekanan darah, demam, menggigil, atau gejala anafilaksis, terutama selama jam pertama pemberian infus. Fungsi ginjal, termasuk pemantauan keluaran urin dan kadar kreatinin serum, juga perlu dipantau, terutama pada pasien dengan risiko disfungsi ginjal.

Selain itu, pemantauan untuk gejala tromboemboli harus dilakukan pada pasien dengan risiko trombosis, seperti mereka yang memiliki riwayat aterosklerosis atau gangguan pembekuan darah. Hidrasi yang memadai sebelum dan selama terapi juga harus dipastikan untuk mengurangi risiko efek samping yang serius.[1,3,10]

Pengawasan pada Pasien yang Baru Menerima Terapi IVIG

Pasien yang pertama kali menerima infus IVIG, atau mereka yang masuk dalam kategori risiko tinggi harus dipantau untuk mengevaluasi reaksi infus dan efek samping lainnya. Gunakan kecepatan infus paling lambat saat awal pemberian untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Infus harus dilakukan di fasilitas kesehatan yang memiliki modalitas penanganan efek samping.[1,3,10]

Pengukuran Kadar IgG

Kadar IgG dalam darah berfungsi untuk memandu terapi IVIG. Pemeriksaan ini juga digunakan untuk menilai efektivitas pengobatan dan membantu memodifikasi dosis dan frekuensi pemberian IVIG.[1,3,10]

Pengawasan Reaksi Infus

Pada saat pemberian infus IVIG, lakukan pemantauan tanda vital pasien, termasuk tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh, terutama selama infus pertama. Reaksi infus, seperti demam, menggigil, nyeri kepala, mual, serta perubahan tekanan darah, sering muncul dalam jam pertama infus. Untuk mencegah reaksi infus, berikan IVIG dengan kecepatan infus lambat terlebih dulu, kemudian dapat dinaikkan sesuai toleransi pasien.[1,3,10]

Pengawasan Fungsi Ginjal

Sebelum memulai terapi IVIG, kadar BUN (blood urea nitrogen) dan kreatinin serum harus dievaluasi untuk menilai fungsi ginjal. Selanjutnya, pemantauan berkala dilakukan selama terapi untuk mendeteksi penurunan fungsi ginjal. Selain itu, memastikan pasien dalam kondisi terhidrasi dengan baik sebelum dan selama infus adalah langkah penting untuk mengurangi risiko gagal ginjal akut.[1,3,10]

Pengawasan Kejadian Trombosis

Pemantauan risiko trombosis juga perlu dilakukan, terutama pada pasien dengan faktor risiko seperti riwayat tromboemboli, aterosklerosis, atau gangguan pembekuan darah. Gejala trombosis, seperti nyeri dada, sesak napas, atau pembengkakan ekstremitas, harus diawasi selama dan setelah infus. Pada pasien dengan risiko tinggi trombosis, penting untuk menggunakan dosis minimal dan laju infus serendah mungkin.[1,3,10]

Referensi

1. Arumugham VB, Rayi A. Intravenous Immunoglobulin (IVIG). Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554446/
3. Drugs.com. Immune Globulin. 2024. https://www.drugs.com/monograph/immune-globulin.html
10. Medscape. Intravenous Immunoglobulin. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/210367-overview

Kontraindikasi dan Peringatan Im...

Artikel Terkait

  • Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
    Kemiripan MIS-C Akibat COVID-19 dengan Penyakit Kawasaki pada Anak
Diskusi Terkait
dr.Michy anggun Malvika
Dibalas 23 Desember 2019, 08:46
Timbulnya ruam yang gatal di lidah dan tonsil disertai demam pada anak usia 4 tahun
Oleh: dr.Michy anggun Malvika
4 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Sy dapat pasien anak 4 tahun datang dengan keluhan lidah dan tonsil muncul ruam gatal seperti pada gambar sejak 1 hari yang lalu....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.