Formulasi Serum Antirabies
Formulasi serum antirabies (SAR) berupa larutan injeksi di dalam vial yang tersedia dalam beberapa kekuatan obat.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan SAR adalah larutan injeksi berwarna jernih, sedikit kekuningan, atau merah muda. SAR dari serum kuda tersedia dengan kekuatan obat 100 IU/mL dan 200–400 IU/mL.
Sediaan SAR dari serum manusia adalah 150 IU/mL (vial 2 mL dan 10 mL) atau sediaan 300 IU/mL (vial 1 mL dan 5 mL). Sekitar 95% imunoglobulin yang terdapat pada SAR adalah imunoglobulin G.[2,4,10]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan SAR adalah dengan menyuntikkan secara infiltrasi ke sekitar luka, meliputi area sekitar permukaan dan ke dalam luka. Seluruh dosis obat disuntikkan sebanyak yang memungkinkan secara anatomis. Namun bila luka terdapat di area tubuh yang kecil, misalnya ujung jari, di samping mata, atau dekat bibir, sebagian dari total dosis SAR disuntikkan secara intramuskular.
SAR intramuskular dapat disuntikkan di area deltoid pada anak dan dewasa, serta pada bagian anterolateral paha pada anak yang lebih kecil. Penyuntikkan SAR di area gluteus sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi titer antibodi.[3]
Bila volume penyuntikan intramuskular >2 mL pada anak-anak atau >5 mL pada dewasa maka SAR disuntikkan di dua area tubuh yang berbeda.[10]
Pada kasus dimana penjahitan luka diperlukan untuk menghentikan perdarahan atau atas indikasi kosmetik, atau bila pemberian vaksin antirabies belum dilakukan, penyuntikkan serum antirabies di sekitar luka wajib diberikan sebelum penjahitan.[2,11]
Bila ada kontraindikasi pemberian secara intramuskular, SAR dapat diberikan secara subkutan walaupun belum ada cukup data penelitian yang membuktikan efikasi obat setelah pemberian melalui rute tersebut.
Hindari pemberian SAR intramuskular pada ekstremitas yang sama dengan vaksin antirabies (VAR). Gunakan spuit yang berbeda dari VAR. Hindari pemberian SAR berulang pada pasien yang sudah diberikan VAR karena dapat mengganggu respon pembentukan antibodi.[10]
Bila pasien memiliki titer antibodi rabies yang adekuat dan riwayat vaksinasi rabies yang lengkap, maka SAR tidak perlu diberikan.[2,12]
Pemberian SAR dapat dilarutkan menggunakan salin normal bila jumlah luka banyak sementara volume SAR yang harus diberikan tanpa pelarutan dirasakan tidak mencukupi.[13]
Cara Penyimpanan
Cara penyimpanan SAR terbaik adalah pada suhu 2–8oC. Pada suhu tersebut SAR dapat bertahan selama 2 tahun. Bila disimpan pada suhu ruangan, SAR hanya dapat digunakan selama 1 minggu. SAR tidak boleh dibekukan.[3,5,10]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri