Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Serum Antirabies
Penggunaan serum antirabies (SAR) pada kehamilan masuk kategori C dari FDA yang mana sebaiknya tidak digunakan kecuali benar-benar dibutuhkan. Penelitian SAR pada ibu menyusui belum menunjukkan cukup data mengenai sekresi SAR di dalam ASI.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan SAR pada kehamilan termasuk kategori C. Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. SAR pada ibu hamil dengan luka gigitan sebaiknya diberikan mengingat rabies merupakan penyakit dengan angka mortalitas yang tinggi.[10]
Sebuah kasus kontak rabies saat kehamilan yang diberikan SAR dan juga vaksin antirabies menunjukkan adanya kejadian ketuban pecah dini, namun bayi yang dilahirkan normal dan sehat. Penggunaan SAR hanya boleh bila manfaatnya dinilai melebih risikonya.[18]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum ada cukup data ilmiah mengenai penggunaan SAR pada ibu menyusui, sehingga belum diketahui apakah SAR disekresi melalui ASI, memiliki efek terhadap bayi yang diberi ASI, serta efeknya terhadap produksi ASI. Namun, jika dianggap manfaat melebihi risiko, maka SAR tetap harus diberikan.[5,10]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri