Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Vaksin Haemophilus influenzae Tipe B general_alomedika 2023-06-07T11:24:30+07:00 2023-06-07T11:24:30+07:00
Vaksin Haemophilus influenzae Tipe B
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Vaksin Haemophilus influenzae Tipe B

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Indikasi vaksin Haemophilus influenzae tipe B (HiB) adalah untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B, misalnya pneumonia dan meningitis. Dosis pemberian yaitu sebanyak tiga kali saat anak berusia 2, 3, 4 bulan dan booster satu kali saat anak usia 18 bulan.[1,3,4]

Indikasi

Vaksin Haemophilus influenzae tipe B diindikasikan pada anak di bawah usia 5 tahun untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Haemophilus influenzae tipe B, seperti meningitis, pneumonia, epiglotitis, sepsis, artritis septik, osteomyelitis, endokarditis, dan perikarditis purulen.[1,3]

Pada umumnya orang dewasa tidak memerlukan pemberian vaksin HiB, namun pemberian vaksin diindikasikan pada populasi yang berisiko terinfeksi HiB sebagai berikut:

  • Pasien kanker yang menjalani kemoterapi, terapi radiasi, atau transplantasi sumsum tulang.
  • Asplenia
  • Infeksi HIV
  • Anemia sel sabit
  • Antibody and complement deficiency syndrome[1-3,14]

Dosis Vaksin Haemophilus Influenzae Tipe B

Pemberian vaksin HiB di Indonesia umumnya menggunakan vaksin kombinasi dengan dengan vaksin difteri, pertusis, tetanus, polio, dan hepatitis B.[1,3,4]

Dosis

Dosis vaksin yaitu 0,5 ml yang diberikan secara intramuskuler setiap kali penyuntikan sesuai jadwal yang digunakan.[1-4]

Jadwal Vaksin

Berdasarkan rekomendasi jadwal imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, vaksin diberikan sebanyak 3 kali yakni pada saat bayi usia 2,3, dan 4 bulan. Booster diberikan satu kali pada saat anak usia 18 bulan.[4]

Rekomendasi jadwal pemberian vaksin berdasarkan CDC yaitu dosis pertama saat usia 2 bulan, yang dosis selanjutnya diberikan saat anak berusia 4, dan 8 bulan. Booster diberikan satu kali saat anak berusia 12-15 bulan.[1,2]

Pemberian imunisasi kejar tidak boleh dilakukan saat anak sudah melewati usia 5 tahun. Jarak pemberian antar dosis umumnya 4 minggu. Berikut merupakan rekomendasi CDC untuk imunisasi kejar.[1-4,15]

Usia 4-6 Bulan:

Jarak pemberian antar dosis vaksin 1,2,3 yaitu minimal 4 minggu dari dosis sebelumnya. Pemberian booster ulangan yaitu saat usia ≥ 1 tahun.[3,15]

Usia 7-11 Bulan:

Pada anak yang belum pernah mendapatkan vaksin, maka jarak pemberian antar dosis 1,2,3 yaitu minimal 4 minggu dari dosis sebelumnya.

Pada kondisi dosis vaksin ke-1 diberikan saat anak berusia ≥ 7 bulan, pemberian vaksin kedua dilakukan minimal 4 minggu dari dosis pertama. Jadwal pemberian vaksin ketiga paling tidak 8 minggu setelah pemberian dosis kedua dan harus diberikan saat anak usia ≥ 12 bulan. Booster tidak diberikan.

Pada anak yang mendapatkan dosis ke-1 sebelum usia 7 bulan dan sudah mendapatkan vaksin kedua, maka dosis ketiga dapat diberikan bila jarak dengan dosis sebelumnya minimal 4 minggu. Vaksin booster diberikan paling tidak 8 minggu setelah dosis ketiga dan diberikan pada saat anak usia ≥12 bulan.[3,15]

Usia 12-14 Bulan:

Pada anak yang belum pernah mendapatkan vaksin, maka jarak pemberian antar dosis pertama dan dosis kedua yaitu minimal 8 minggu setelah dosis pertama. Dosis ketiga dan booster tidak diberikan.

Pada anak yang sudah mendapatkan dosis pertama sebelum usia 12 bulan, maka jarak pemberian dosis kedua minimal 4 minggu, dan berikan dosis ketiga paling tidak 8 minggu setelah dosis kedua. Booster tidak diberikan.

Apabila dosis pertama diberikan saat ≥12 bulan, maka pemberian dosis kedua minimal 8 minggu setelah dosis pertama. Dosis ketiga dan booster tidak diberikan[15]

Pada anak yang sudah mendapatkan dosis vaksin 1,2,3 sebelum usia <12 bulan, maka dosis booster  diberikan minimal 8 minggu setelah dosis terakhir.[3,15]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Jennifer

Referensi

1. Brundage HL, Mukka SK. Haemophilus Influenza Type B Vaccine. StatPearls. 2023.
2. CDC. Haemophilus Influenzae Type B (Hib) Vaccines. 2022.
3. American Hospital Formulary Service. Haemophilus b Vaccine (Monograph). 2022. https://www.drugs.com/monograph/haemophilus-b-vaccine.html
4. IDAI. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2020. 2020.
14. Gilsdorf JR. Hib Vaccines: Their Impact on Haemophilus influenzae Type b Disease. J Infect Dis. 2021 Sep 30;224(12 Suppl 2):S321-S330. doi: 10.1093/infdis/jiaa537. PMID: 34590133; PMCID: PMC8482018.
15. CDC. Catch-Up Guidance for Healthy Children 4 months through 4 years of Age. 2023.

Formulasi Vaksin Haemophilus inf...
Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.