Indikasi dan Dosis Vaksin Japanese Encephalitis
Indikasi vaksin Japanese Encephalitis (JE) adalah untuk mencegah infeksi virus Japanese Encephalitis (JEV) yang ditularkan melalui vektor nyamuk Culex tritaeniorhynchus. WHO merekomendasikan pemberian dosis tunggal vaksin JE pada daerah endemik. Untuk perlindungan jangka panjang, dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya. Vaksin JE juga direkomendasikan bagi wisatawan yang akan tinggal selama > 1 bulan di daerah endemik. [2-4]
CDC merekomendasikan pemberian vaksin JE dilakukan pada individu yang pindah atau bepergian ke negara endemik, seperti Indonesia, dalam jangka waktu panjang (≥ 1 bulan) atau pendek (< 1 bulan) pada individu mulai dari usia 2 bulan sampai dewasa.
IDAI merekomendasikan pemberian vaksin JE mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau pada turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut. [5,7]
Dosis vaksin JE diberikan berdasarkan jenis vaksin dan usia. Vaksin inaktif diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 28 hari, diikuti pemberian booster 1-2 tahun kemudian. Vaksin hidup yang dilemahkan diberikan sebagai dosis tunggal diikuti booster 5 tahun kemudian, dapat mulai diberikan saat usia 9 bulan. [11,12]
Dosis Inactivated Virus Vaccine
Dosis diberikan berdasarkan usia sebagai berikut :
- Usia 2 bulan sampai <3 tahun : Pemberian 2 dosis vaksin JE dengan dosis masing-masing 0,25 ml diberikan pada hari ke-0 dan hari ke-28. Dapat dilanjutkan dengan pemberian booster pada 1-2 tahun kemudian. Vaksin diberikan secara intramuskular (IM), umumnya pada regio anterolateral paha atas. [11,15]
- Usia ≥ 3 tahun–17 tahun : Pemberian 2 dosis vaksin JE dengan dosis masing-masing 0,5 ml diberikan pada hari ke-0 dan hari ke-28. Dapat dilanjutkan dengan pemberiaan booster 1-2 tahun kemudian. Vaksin diberikan secara intramuskular (IM), umumnya pada regio [11,15]
- Dewasa : Pemberian 2 dosis vaksin JE dengan dosis masing-masing 0,5 ml diberikan pada hari ke-0 dan hari ke-28. Jika tidak terdapat cukup waktu untuk mengikuti regimen standar, pemberian vaksin dapat dipercepat menjadi pemberian 2 dosis pada hari ke-0 dan hari ke-7. Pemberian vaksin harus selesai minimal 1 minggu sebelum paparan. Dapat dilanjutkan pemberiaan booster 1-2 tahun kemudian. Vaksin diberikan secara intramuskular (IM) umumnya pada regio [11,15]
Dosis Live-Attenuated Vaccine
Dosis diberikan berdasarkan usia sebagai berikut :
- Usia 9 bulan – 17 tahun : Pemberian vaksin JE dosis tunggal 0,5 ml. Dapat dilanjutkan dengan pemberian booster 1-2 tahun kemudian pada individu berisiko. Untuk anak usia 9-24 bulan, injeksi dilakukan pada regio anterolateral paha atas atau deltoid. Untuk anak usia > 2 tahun, injeksi dilakukan pada regio deltoid secara subkutan (SC). [12,16]
- Dewasa : Pemberian vaksin JE dosis tunggal 0,5 ml dilanjutkan dengan pemberian booster 5 tahun kemudian pada individu berisiko. Vaksin diinjeksikan secara subkutan (SC) pada regio deltoid. [12,16]