Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Varicella
Kontraindikasi vaksin varicella adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, pasien imunokompromais, pasien dengan infeksi aktif, dan pada ibu hamil.[9,11]
Kontraindikasi
Pemberian vaksin varicella menjadi kontraindikasi pada individu berikut:
- Riwayat hipersensitivitas terhadap komponen dari vaksin, seperti gelatin
- Penderita keganasan yang melibatkan sistem limfatik atau bone marrow
- Riwayat keluarga mengalami imunodefisiensi, sampai terbukti tidak ada defek imunitas pada pasien berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
- Pasien dalam terapi imunosupresan, misalnya prednison ≥2 mg/kgBB atau ≥20 mg/hari, karena rentan infeksi dan ruam yang ekstensif
- Ibu hamil
- Pasien infeksi aktif, misalnya tuberkulosis paru yang tidak ditata laksana [9,11]
Selain kontraindikasi di atas, pemberian vaksin varicella kombinasi MMRV (vaksin measles, vaksin mumps dan vaksin rubella) juga perlu diperhatikan:
- Riwayat hipersensitivitas terhadap telur atau pengawet lainnya, karena vaksin MMRV memiliki kandungan telur di dalamnya.
- Imunodefisiensi primer atau acquired seperti HIV[9]
Peringatan
Keputusan dalam menunda vaksinasi bergantung pada seberapa berat penyakit yang dialami pasien. Vaksinasi pada pasien yang mengalami penyakit akut dan berat, sebaiknya ditunda hingga fase penyembuhan.[4]
Vaksin varicella dapat diberikan pada anak yang sedang dalam keadaan sakit ringan dengan ada atau tidak adanya demam, tetapi perlu diwaspadai adanya efek samping vaksin berupa peningkatan suhu.[4]
Pemberian vaksin varicella harus hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat keluarga kejang demam. Hal ini karena kejang demam merupakan salah satu efek samping sistemik yang pernah dilaporkan setelah pemberian vaksin varicella, walaupun angka kejadiannya rendah.[9]
Trombositopenia bukan merupakan salah satu kontraindikasi dari pemberian vaksin varicella monovalen. Trombositopenia berat, seperti immune thrombocytopenic purpura (ITP), lebih banyak dilaporkan setelah pemberian vaksin MMR. Studi di Kanada pada 115 kasus ITP melaporkan 77 kasus (74,7%) kasus terjadi setelah pemberian vaksin MMR, 28 setelah DTaP, dan 10 setelah pemberian vaksin varicella.[15]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini